Berkedip merupakan gerak refleks alami tubuh yang bertujuan untuk menjaga mata agar tetap lembab dan terhindar dari iritasi. Selain itu, berkedip juga berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata.
Dalam kondisi normal, seseorang tidak akan merasakan apapun saat berkedip karena hal itu terjadi secara otomatis tanpa disadari. Namun, jika tiba-tiba muncul rasa tidak nyaman bahkan sakit saat berkedip bisa menjadi indikasi bahwa ada masalah pada mata Anda.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami berbagai faktor umum penyebab mata sakit saat berkedip agar keluhan tersebut dapat teratasi dengan tepat dan efektif.
Yuk, cari tahu penyebab rasa sakit tersebut dan cara mengatasinya dalam ulasan berikut.
Baca juga : LASIK
Penyebab Mata Sakit saat Berkedip
Rasa sakit pada mata saat berkedip seringkali menjadi masalah yang cukup mengganggu. Keluhan ini dapat dirasakan di seluruh mata atau hanya pada bagian tertentu, seperti sudut mata atau kelopak mata.
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan mata sakit saat berkedip, tergantung pada kondisi mata Anda. Ini bisa jadi mengindikasikan bahwa Anda menderita gangguan mata lain yang perlu diwaspadai. Berikut beberapa diantaranya:
1. Bintitan
Merupakan benjolan kecil mirip jerawat berisi nanah yang tumbuh di tepi kelopak mata akibat dari tersumbatnya kelenjar minyak atau infeksi bakteri di bagian akar bulu mata. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit atau nyeri saat berkedip.
2. Konjungtivitis
Yaitu peradangan pada lapisan bening pembungkus bola mata (konjungtiva) yang terjadi akibat paparan berbagai zat, seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, atau parfum yang dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, hingga rasa sakit dan nyeri saat mengedipkan mata.
Baca juga : Skleritis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
3. Blepharitis
Merupakan peradangan yang terjadi pada bagian tepi kelopak mata atas atau bawah karena adanya reaksi alergi ataupun infeksi bakteri. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan kelopak mata yang pastinya bisa menimbulkan mata sakit saat berkedip.
4. Sindrom Mata Kering
Mata kering dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit saat berkedip. Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan dalam produksi air mata, yang dapat membuat mata terasa gatal, panas, perih, dan bahkan berair.
5. Abrasi Kornea
Yaitu adanya luka goresan pada Kornea mata yang umumnya terjadi akibat masuknya debu dan kotoran, goresan kuku, atau gesekan dengan lensa kontak.
Selain membuat mata sakit saat berkedip, goresan pada Kornea juga dapat mengakibatkan mata merah, sensasi seolah-olah terdapat pasir di mata, lebih sensitif terhadap cahaya, dan bisa menyebabkan kaburnya penglihatan.
6. Ulkus Kornea
Yaitu luka terbuka pada Kornea akibat infeksi bakteri atau virus. Seseorang yang mengalami kondisi ini akan merasakan mata sakit saat berkedip, mata merah disertai rasa gatal dan berair, hingga munculnya bintik putih pada Kornea.
7. Neuritis Optik
Yaitu kondisi ketika saraf optik yang ada di mata mengalami peradangan dan berakibat mengganggu proses transmisi informasi visual antara mata dan otak. Hal ini tentu saja akan menimbulkan rasa sakit pada mata, utamanya saat berkedip.
8. Cedera Mata
Cedera pada mata bisa terjadi akibat banyak hal, seperti luka akibat terkena benda tumpul maupun tajam, kebiasaan menggosok mata dengan tangan dan meninggalkan luka goresan, paparan sinar UV matahari yang berlebihan, atau kontak dengan zat tertentu.
Cedera mata dapat menyebabkan trauma pada saraf dan otot di sekitar mata, inilah yang mengakibatkan rasa sakit saat berkedip.
Baca juga : Cedera Mata pada Anak: 6 Penyebab dan Cara Menanganinya
Cara Mengatasi Mata Sakit saat Berkedip
Gangguan mata sakit saat berkedip seringkali dapat pulih dengan sendirinya atau melalui pengobatan sederhana. Ada berbagai cara untuk mengatasi keluhan tersebut, mulai dari perawatan mandiri di rumah hingga tindakan medis oleh dokter spesialis mata.
Beberapa upaya pengobatan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
- Cedera mata ringan dapat diobati dengan melakukan kompres hangat pada mata sebagai langkah awal untuk meredakan keluhan tersebut.
- Penggunaan obat tetes mata yang mengandung antibiotik atau antivirus dapat membantu mengatasi rasa sakit saat berkedip yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
- Bintitan dapat diobati dengan melakukan kompres hangat beberapa kali sehari guna mengurangi pembengkakan. Hindari penggunaan riasan di area sekitar bintitan dan lensa kontak hingga bintitan benar-benar sembuh.
- Blepharitis tidak dapat sembuh sepenuhnya, tetapi gejalanya dapat dikurangi dengan menjaga kebersihan kelopak mata, melakukan kompres hangat selama 5-10 menit, dan memijat kelopak mata dengan lembut untuk meningkatkan produksi sebum.
- Ulkus Kornea umumnya bisa diobati dengan antibiotik, antijamur, atau antivirus, tergantung penyebabnya. Gejalanya dapat dikurangi dengan melakukan kompres dingin dan hindari kebiasaan menggosok mata.
- Kebanyakan kasus Neuritis Optik tidak memerlukan perawatan medis dan dapat sembuh secara alami. Akan tetapi, penggunaan steroid berupa suntikan atau pil tablet dapat juga diterapkan untuk mengurangi peradangan.
- Seringkali, pengobatan untuk sindrom mata kering dapat menggunakan obat tetes mata dan obat antiinflamasi yang dapat diperoleh secara bebas.
- Selain itu, beberapa perubahan gaya hidup seperti membatasi waktu yang dihabiskan di depan layar, minum air cukup, dan membatasi konsumsi kafein juga dapat membantu mengurangi rasa sakit pada mata.
Apabila keluhan mata sakit saat berkedip dirasa cukup parah atau disertai gejala lain seperti mual, pembengkakan mata, hingga penurunan kemampuan penglihatan, segera lakukan konsultasi dokter mata.
Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan membantu menentukan penanganan yang paling sesuai dengan kondisi mata Anda.
Baca juga :
Katarak
Operasi Katarak
Operasi Katarak Gratis
Yuk, Periksakan Mata Anda Sebelum Terlambat!
Jika sakit mata yang Anda alami terjadi cukup lama dan disertai gejala lain, segeralah periksakan mata Anda ke dokter mata untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.
Anda juga bisa melakukan medical check-up di klinik mata terdekat sebagai upaya untuk mendeteksi kondisi kesehatan mata sejak dini, agar terhindar dari risiko gangguan mata yang lebih serius.
Sumber : dr. Tania Rahmania Maulani, Sp.M
Saksikan juga video edukasi kesehatan mata lainnya berikut :
