Skleritis
Diposting oleh :

Skleritis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Mata memiliki bagian yang terdiri dari bagian luar dan dalam, yang dimana setiap bagian tersebut memiliki potensi terkena gangguan atau penyakit. Skleritis merupakan salah satu penyakit yang menyerang bagian dalam mata, tepatnya menyerang bagian Sklera letaknya berada di bagian terluar dari bola mata. 

Penting bagi kita semua untuk menjaga dan mengetahui tentang kondisi kesehatan mata kita supaya terhindar dari penyakit atau gangguan yang menyerang pada mata. Ada banyak cara untuk menjaga kondisi mata kita supaya terhindar dari penyakit mata, misalnya pola hidup sehat, memberikan nutrisi pada mata dan lain sebagainya.

Pada kesempatan kali ini dokter mata akan mengulas tentang salah satu penyakit mata yaitu Skleritis, simak informasi lebih lengkapnya pada penjelasan berikut ini !

Baca juga : 

Katarak 

Operasi Katarak 

Operasi Katarak Gratis 

Skleritis

Apa Itu Skleritis 

Dokter Rina Wulandari, Sp.M. salah satu dokter spesialis mata yang sedang praktik di klinik mata KMU Gresik, dokter Rina akan menjadi narasumber pada kesempatan kali ini untuk membantu menjelaskan mengenai Gejala, Penyebab dan pengobatan pada penyakit mata Skleritis. 

Skleritis dari kalimat sklera dan it is (dalam bahasa kedokteran it is artinya peradangan ) jadi Skleritis adalah suatu kondisi inflamasi atau peradangan pada sklera, yang merupakan lapisan putih keras yang melapisi bagian depan mata. Sklera adalah bagian terluar dari bola mata yang memberikan kekuatan dan perlindungan pada struktur dalam mata. Penyakit ini terbagi menjadi dua yaitu nodular dan difus. Yang dimana jika nodular hanya bagian lokal saja yang terkena sedangkan difus seluruh bagian terkena. 

Ada beberapa gejala yang terjadi bila mengalami penyakit tersebut, antara lain : 

  1. Nyeri mata yang tajam atau terbakar
  2. Mata merah dan berair
  3. Mata berat dan mengganjal 
  4. Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya
  5. Penglihatan kabur
  6. Penurunan penglihatan

Skleritis dapat mempengaruhi salah satu atau kedua mata, dan kondisinya bisa kronis atau akut, penangan yang lebih cepat akan sangat membantu untuk mencegah bertambahnya tingkat keparahan penyakit ini. 

Penyakit ini bisa terjadi karena beberapa penyebab, antara lain :

  1. Penyakit Autoimun: Skleritis sering terkait dengan penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, granulomatosis dengan polyangiitis, polymyalgia rheumatica, dan spondilitis ankilosis. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat termasuk sklera.
  2. Infeksi: Jarang, infeksi bakteri, virus, atau jamur dapat menyebabkan peradangan pada sklera. Contohnya, infeksi herpes zoster dapat menyebabkan skleritis herpes zoster.
  3. Trauma: Cedera fisik atau trauma pada mata dapat memicu peradangan pada sklera. Misalnya, luka tusukan atau benda asing yang masuk ke mata dapat mengiritasi dan merusak sklera.
  4. Gangguan Vaskulitis: Beberapa jenis vaskulitis, seperti granulomatosis dengan polyangiitis atau arteritis tak tergolong gigi, dapat menyebabkan inflamasi pada pembuluh darah yang memasok sklera.
  5. Gangguan Sistemik Lainnya: Skleritis dapat terkait dengan penyakit inflamasi usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Penyakit ginjal, sarkoidosis, dan beberapa gangguan sistemik lainnya.

Baca juga : 

Lasik 

Perlu Diketahui! Perawatan Pasca Lasik Yang Harus Dilakukan

Biaya Penanganan Trauma Kimia Akibat Kecelakaan Kerja

Skleritis

Pengobatan Untuk Skleritis 

Ada beberapa tata cara pengobatan pada penyakit Skleritis, pengobatan juga harus dilihat dari penyebabnya terlebih dahulu, berikut beberapa cara yang harus dilakukan antara lain : 

  1. Cari terapi yang sesuai etiologi : karena penyebab penyakit ini berbeda – beda maka perlu untuk mencari metode yang sesuai karena ada beberapa penyebabnya yang diluar kerja dokter mata jadi harus bekerja sama dengan dokter spesialis lain, biasanya dengan dokter penyakit dalam
  2. Obat Anti Inflamasi Nonsteroid (NSAID): NSAID oral atau tetes mata dapat digunakan untuk mengurangi peradangan, meredakan nyeri, dan mengurangi kemerahan pada skleritis ringan hingga sedang.
  3. Kortikosteroid: Kortikosteroid oral (seperti prednisolon) atau injeksi kortikosteroid langsung ke mata (seperti triamsinolon) sering digunakan untuk mengendalikan peradangan pada skleritis yang lebih parah. Penggunaan jangka panjang kortikosteroid harus diawasi dengan ketat karena efek sampingnya.
  4. imunosupresan: Jika skleritis tidak merespons atau berulang dengan penggunaan NSAID atau kortikosteroid, dokter dapat meresepkan obat imunosupresan seperti metotreksat, azathioprine, siklofosfamid, atau siklosporin. Obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas sistem kekebalan tubuh yang berlebihan.
  5. Obat Biologi: Terapi biologis, seperti infliximab atau rituksimab, dapat digunakan untuk mengatasi skleritis yang resisten terhadap pengobatan konvensional. Obat biologi ini bekerja dengan menghambat reaksi imun yang menyebabkan peradangan.

Skleritis

Ayo Lakukan Pemeriksaan 

Untuk menjaga kondisi mata kita dari penyakit – penyakit kronis penting untuk melakukan pemeriksaan rutin. Apabila mata sudah terjangkit penyakit tersebut maka segera pemeriksaan dan lakukan konsultasi dokter mata

Segeralah lakukan pemeriksaan mata rutin minimal 6 bulan atau 1 tahun sekali bila mata dalam kondisi sehat. 

Sumber Info:dr. Rina Wulandari, SpM

Saksikan juga video tentang kesehatan mata di bawah ini : 

Bagikan:

Berikan Komentar