Salah satu penyakit mata dengan gejala mata merah yang perlu diwaspadai adalah endoftalmitis. Jenis sakit mata ini termasuk berat dan jika tidak diobati dengan baik maka akan berisiko tinggi menuju kebutaan. Nah untuk tahu lebih dalam, yuk kita bahas mengenai sebab, gejala, faktor risiko dan pengobatannya.
Definisi Endoftalmitis
Penyakit mata endoftalmitis adalah bentuk peradangan berat yang menyerang cairan dan intraokular. Sedangkan intraokular adalah isi bola mata meliputi dinding bola mata, baik retina dan koroid.
Pada endoftalmitis ini, radangnya diakibatkan oleh infeksi bakteri atau jamur, atau non-infeksi yakni karena sisa material lensa pasca operasi mata maupun bahan beracun.
Pada titik tertentu, endoftalmitis bisa meluas menjadi panoftalmitis atau peradangan di seluruh bola mata termasuk sklera, otot, jaringan orbita sekitar dan kapsula tenon. Sehingga tidak hanya menyerang isi rongga okular mata gejala peradangannya.
Gejala Endoftalmitis
Gejala yang muncul pada umumnya terjadi setelah 2-7 hari atau bahkan dalam hitungan bulan pasca infeksi. Berikut ini gejala umum endoftalmitis:
- Mata merah
- Visus atau tingkat ketajaman penglihatan turun drastis
- Mata menjadi sangat sensitif pada cahaya
- Rasa nyeri dan tampak bengkak pada mata
- Punya riwayat trauma bola mata atau kerusakan jaringan mata, akibat adanya benda tajam, benturan benda tumpul, atau zat kimia
- Pernah menjalani prosedur operasi mata
- Infeksi kornea yang memburuk
- Sakit kepala yang hilang timbul karena aliran darah di sekitar jaringan mata mengalami hambatan akibat pergerakan bakteri di dalam jaringan mata
Selain itu, ada pula gejala fisik pada struktur bola mata yang bisa diamati:
- Kelopak mata membengkak
- Kekeruhan vitreus atau bagian putih mata
- Edema kornea atau pembengkakan yang dipicu penumpukan cairan di kornea dan kornea keruh
- Injeksi konjungtiva atau melebarnya pembuluh darah arteri yang menyebabkan mata merah segar dan gatal
- Injeksi siliar atau melebarnya pembuluh darah perikornea, yang bersifat memberi tampak warna ungu yang halus pada mata terutama area kornea
- Hipopion atau penumpukan sel darah putih pada bilik mata depan, berupa nanah
Saat endoftalmitis bertransformasi menjadi panoftalmitis, gejala yang timbul akan lebih berat lagi seperti nyeri yang lebih hebat, semakin sulit menggerakkan bola mata, bahkan sampai penonjolan bola mata keluar lubang mata beberapa mili atau proptosis.
Baca juga : Mata Kering
Macam Penyebab Endoftalmitis
Penyakit endoftalmitis bisa terjadi karena beberapa sebab, dan karena sebab itu lah, nantinya akan membuat opsi penanganan juga berbeda sesuai sebabnya. Nah, endoftalmitis dapat dibagi ke dalam kategori yang didasarkan penyebab seperti berikut:
Endoftalmitis Eksogen
Infeksi eksogen (cross infection) dipicu oleh mikroorganisme yang berasal dari luar, seperti dari rumah sakit, dari satu pasien ke pasien atau bisa dibagi lagi menjadi sub-kategori ini
Endoftalmitis pasca trauma tembus mata
Mikroorganisme penginfeksi masuk ke dalam mata saat terjadi cedera. Mikroorganisme tertentu seperti bacillus species atau staphylococci dapat dengan cepat merusak jaringan.
Endoftalmitis pasca trauma tembus mata dapat terjadi setelah ada terjangan benda tumpul seperti bola atau lainnya yang mengenai mata langsung. Bisa juga terjadi meskipun tanpa adanya benda asing intraokular atau yang masuk ke bola mata seperti serangga.
Endoftalmitis bleb-associated
Dapat terjadi pada pengguna lensa kontak, obat tetes mata yang terkontaminasi dengan jenis kuman Streptococcus species, atau penderita blefaritis.
Endoftalmitis Endogen
Berbeda dengan eksogen yang stimulusnya dari luar, kategori ini terjadi akibat mikroorganisme yang dari awalnya sudah terdapat di dalam tubuh lalu beralih ke tempat baru yang kita namai sebagai self infection atau auto infection.
Bisa karena jamur berspesies Candida atau bakteri Gram-negatif. Penderita kategori ini umumnya tidak memiliki riwayat operasi mata sebelumnya. Bisa juga menyerang pengguna narkoba.
Tipe endogen umumnya disebabkan oleh infeksi yang telah terjadi di bagian tubuh lain dan berpindah ke mata melalui aliran darah.
Endoftalmitis Pasca Operasi Intraokular
Penyebab endophthalmitis pasca operasi paling banyak adalah operasi katarak. Penyebab sekundernya misalnya adalah infeksi setelah pengangkatan benang atau terbukanya jahitan.
Bahkan bisa juga karena prosedur operasi yang menyisakan sayatan luka dan menjadi pintu masuk bakteri atau jamur.
Bisa pula setelah penetrating keratoplasty akibat jaringan donor yang terkontaminasi. Jenis kuman paling sering pada kategori ini adalah Coagulase-negative staphylococci, Staphylococcus aureus, streptococcus species, dan bakteri Gram- negatif.
Baca juga : LASIK
Faktor Risiko Endoftalmitis
Beberapa kondisi berikut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit mata ini:
- Kerusakan pada lensa mata
- Hilangnya cairan di belakang bola mata
- Luka di mata yang tidak diobati dan dibiarkan terbuka
- Terdapat benda asing di mata
- Tinggal di lingkungan yang kotor, membuat mata berisiko terkena kotoran dan kuman
- Operasi mata, misalnya katarak atau operasi glaukoma
- Trauma pada mata
- Suntikan intraokular pada mata
- Infeksi pada aliran darah
Cara Mengobati Endoftalmitis
Penyakit mata ini tergolong peradangan berat dan penyakit serius ya. Sehingga kalau diri atau orang di sekitar sudah mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera memeriksakan mata ke dokter mata agar bisa didiagnosis dan ditangani dengan baik sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.
Umumnya diagnosis melalui serangkaian cara berikut:
- Pemeriksaan ultrasonografi (USG) mata yang umumnya tersedia di layanan sekunder atau tersier.
- Pemeriksaan fap vitreus serta cairan bilik mata depan yang umumnya hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis mata.
- Jika penyebabnya adalah ulkus kornea, perlu juga pemeriksaan kerokan kornea.
- Pada kasus pasca trauma, perlu foto rontgen orbita atau CT scan untuk mencari benda asing intraokular.
Sedangkan untuk cara pengobatan endoftalmitis harus berpijak pada penyebab dan keparahan kondisi mata. Beberapa metode pengobatan yang bisa dokter mata berikan antara lain:
- Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri pada bola mata. Antibiotik ini yang bentuknya oles ke permukaan mata maupun injeksi (suntik) yang disuntikkan ke dalam mata atau urat untuk infeksi berat.
- Kortikosteroid dalam bentuk injeksi (suntik) untuk meredakan peradangan di dalam bola mata dan pemulihan bisa lebih cepat
- Vitrektomi, untuk mengeluarkan dan mengganti cairan mata yang terinfeksi dengan cairan steril, dilakukan jika penderita sudah bergejala menuju kebutaan
- Antijamur untuk mengobati endophthalmitis akibat infeksi jamur. Antijamur ini bisa dalam bentuk injeksi (suntik) atau obat oral (minum).
Nah demikian semoga mata kita selalu terjaga kesehatannya karena mata adalah aset kita dalam melihat dunia dan berkarya. Jika terkena endoftalmitis, jangan bersedih dan segera lakukan langkah solusi seperti konsultasi dokter mata ya.
Makin cepat penyakit mata endoftalmitis ditangani, makin kecil pula risiko endoftalmitis berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Bagi yang telah menjalani operasi mata, misalnya operasi katarak, dianjurkan untuk kontrol rutin ke dokter ya. Kontrol rutin dilakukan agar dokter dapat mengetahui perkembangan kondisi mata Anda dan tidak merambah pada penyakit mata lainnya.
Baca juga:
Waspadai Ancaman Tekanan Bola Mata Tinggi
Macam-Macam Operasi Mata Berdasar Penyebabnya
Fungsi Pelindung Mata Setelah Operasi Katarak
Tonton juga video edukasi tentang mata lainnya :
https://www.youtube.com/watch?v=2Jm6ymdAD7Q