Kemerdekaan dari kacamata minus adalah dambaan setiap penderita kelainan refraksi. Mungkin Anda juga termasuk. Tapi di masyarakat kita, terkadang ada selenting opini kacamata minus yang ternyata salah kaprah.
Bukan semakin memberi efek pencerahan pada masalah minus yang dialami, tapi mungkin justru memperparah angka minus maupun gejala yang dirasakan penderita.
Nah apa saja mitos itu? Selain mitos, dalam artikel ini juga ada tentang opsi Anda yang ingin “membetulkan” minus selain dengan kacamata.
Daftar Isi
ToggleKacamata Minus
Myopia atau rabun jauh sendiri ialah kelainan refraksi yang terjadi ketika harusnya cahaya yang masuk ke mata jatuh tepat di retina, tapi ini lokasinya di depan.
Keluhan yang terjadi berupa :
- tidak jelas saat melihat objek jarak jauh, namun jelas saat melihat objek jaraknya dekat
- nyeri kepala,
- sering memicingkan mata agar dapat melihat lebih jelas,
- mata terasa lelah saat melihat jauh dalam waktu lama.
Myopia berat alias dengan angka tinggi yang tidak terkoreksi meningkatkan risiko terjadinya Ablasio Retina
Baca juga :
Nah, adanya kacamata minus adalah sebagai alat bantu penglihatan yang tentu sudah diukur presisi sesuai dengan kebutuhan ukuran kelainan refraksi minus penderita.
Mitos Fakta Kacamata Minus
Serba-serbi alat bantu penglihatan yang kini banyak dipakai orang, bisa mempengaruhi pandangan seseorang dan sikapnya dalam memakai pengobatan minus tersebut.
Berikut ini adalah kumpulan mitos yang mungkin masih sering Anda dengar dan ada sebagian yang mempercayai, tapi kurang tepat:
1. Kacamata minus bisa sembuhkan minus
Nyatanya hanya bisa mengoreksi, tidak bisa menghilangkan sama sekali
2. Sering pakai kacamata minus bisa menaikkan angka minus
Faktanya anga minus tidak ditentukan dari kacamatanya, justru yang ada sebaliknya. angka minus menentukan ukuran kacamata. frekuensi memakai pun tidak berpengaruh
3. Menurunkan mata minus bisa dengan memakai kacamata
Padahal metode mengurangi angka minus bukan dengan kacamata, tapi LASIK
4. Sering lepas pasang kacamata bisa menaikkan minus
Sebenarnya minus naik lebih ke karena buruknya kebiasaan membaca/menatap layar, bukan kebiasaan lepas dan pasang kacamata
5. Memakai kacamata orang lain bisa ketularan minus
Bahwa menjadi pusing dan kaget iya, karena mata yang normal atau ukuran beda, harus memakai kacamata dengan ukuran resep spesifik penggunanya. tapi tidak menular ya.
6. Wortel sembuhkan mata minus
yang jelas faktanya tidak seperti itu. wortel hanya mengandung Vit A yang bagus untuk mata, tidak sampai mengurangi minus apalagi menghilangkan sama sekali.
Selain mitos di atas, ada beberapa fakta mencengangkan tentang kacamata minus yang juga perlu Anda ingat/ pahami:
- Kacamata minus digunakan untuk mengoreksi mata minus, dengan memakainya penderita minus bisa melihat normal
- Pengguna kacamata minus semakin banyak temannya, alias penderita Myopia di era sekarang makin meningkat
- Solusi bebas kacamata minus selamanya itu ada, yakni LASIK
Nah, mulai sekarang jangan mudah termakan opini yang beredar tanpa tahu fakta-faktanya ya. Karena bisa jadi opini tersebut hanya mitos, yang justru merugikan Anda sendiri.
Baca juga :
- 4 Rekomendasi Myopia Center di Surabaya Untuk Terapi Mata Minus Anak
- Myopia Center, Cegah Peningkatan Mata Minus yang Drastis
Bebas Kacamata Minus
Tidak perlu bersedih jika mata Anda minus dan ingin kembali normal seperti biasa tanpa kacamata. Ada saja solusi untuk mengembalikan penglihatan Anda yang berharga. Mengingat kemajuan teknologi saat ini yang luar biasa. Berikut ini opsi yang mungkin bisa dipilih
1. Membabat Habis Minus dengan LASIK
LASIK atau Laser In Situ Keratomileusis adalah prosedur laser untuk mengoreksi gangguan refraksi, seperti mata minus/rabun jauh, silinder, rabun dekat, agar sembuh, sehingga terbebas dari alat bantu penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak.
Nah, LASIK nantinya terbagi lagi menjadi beberapa tipe
- ZEISS SMILE atau yang sebelumnya ReLEx® SMILE → bedah refraktif tanpa flap yang paling canggih dibanding Femto dan PRK, dengan rasa sakit yang hampir tidak ada serta waktu pemulihan yang cepat tanpa keluhan mata kering. Metode ini adalah gabungan dari keunggulan dari dua metode lainnya.
- Femto Lasik → generasi kedua bedah refraktif yang tingkatnya lebih nyaman dari PRK, minim rasa sakit dan pemulihan yang juga cepat.
- PRK → bedah untuk kelainan refraksi yang punya kondisi mata khusus seperti kornea tipis, dengan ablasi atau dilepasnya permukaan kornea.
Anda dapat melakukan konsultasi dokter mata untuk menentukan metode lasik yang sesuai dengan kondisi Anda.
2. Bisa dengan Ortho K
Orthokeratology atau yang biasa dikenal Ortho-K adalah salah satu prosedur penggunaan lensa kontak rigid gas permeable (RGP).
Lensa Ortho-K ini dirancang khusus untuk setiap orangnya. Lensa ini hanya digunakan saat tidur pada malam hari saja.Metode ini tidak bisa selamanya dan dilakukan dengan rutin seperti pemakaian kacamata minus.
3. RGP
RGP atau Rigid Gas Permeable merupakan lensa kontak, berbeda dengan softlens, yang bahan RGP ini lebih kaku dan tahan lama.
Lensa kontak ini tahan terhadap penumpukan endapan dan umumnya memberikan penglihatan yang lebih jernih dan tajam. Hal ini yang membuat dokter mata lebih merekomendasikan penggunaan lensa ini untuk penderita mata minus.
Tapi cara ini hanya bisa dilakukan untuk anak-anak atau sebelum Usia 18 ya. Jika Anda sudah masuk usia 18 tahun ke atas, lebih baik bisa menggunakan metode LASIK.
Yuk, Bye Kacamata Minus dan Hello Penglihatan Jernih
Tidak nyaman menggunakan kacamata minus bisa Anda atasi ya ternyata. Tapi bukan dengan memakan wortel, atau cara lain yang merupakan mitos pengobatan mata minus.
Bebas kacamata minus bisa ditempuh siapapun, baik anak maupun dewasa, dengan cara di atas yakni LASIK, Ortho-K, atau RGP. Anda bisa mengakses layanan tersebut lengkap ada di MYOPIA CENTER salah satunya di National Eye Center Surabaya.
Sampaikan semua keluhan dan kebutuhan Anda ke dokter mata, agar bisa membantu memilihkan metode yang paling tepat untuk Anda.
Demikian artikel tentang fakta mitos kacamata minus dan solusi mata minus, semoga bermanfaat ya.
Saksikan juga video edukasi kesehatan di bawah ini :