Jenis Ablasio Retina Cover
Diposting oleh :

3 Jenis Ablasio Retina: Gangguan Pada Retina Yang Beresiko Kebutaan

Ablasio retina merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan kebutaan jika tidak segera ditangani. Retina, lapisan jaringan di dalam mata yang bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal saraf, dapat mengalami keretakan atau terlepas sepenuhnya dari tempatnya dalam kasus ablasio retina. Ada tiga jenis ablasio retina yang harus diwaspadai, karena semuanya memiliki risiko tinggi terhadap kebutaan. 

Dalam artikel ini, dokter mata akan menjelaskan tiga jenis ablasio retina tersebut, memperjelas apa yang menyebabkannya. Memahami gangguan ini adalah langkah penting untuk mengenali resiko dan memperoleh penanganan medis yang tepat waktu. Yuk langsung saja simak pembahasan yang akan diberikan oleh narasumber kita kali ini yaitu dr. Fitria Romadiana, SpM(K).

Apa Itu Ablasio Retina?

Pengertian - Jenis Ablasio Retina

Ablasio retina adalah suatu kondisi ketika lapisan retina terlepas dari bagian belakang mata. Keadaan ini mengharuskan penanganan segera karena dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak ditangani dengan tepat.

Retina, lapisan tipis yang terletak di bagian belakang mata, memiliki peran penting dalam memproses cahaya yang masuk ke mata. Cahaya yang masuk akan diubah menjadi sinyal listrik dan dikirimkan ke otak untuk diinterpretasikan sebagai gambar.

Ketika retina terlepas dari posisinya, dapat mengganggu penglihatan seseorang. Tingkat gangguan penglihatan mata  ini dapat bervariasi, tergantung pada sejauh mana retina terlepas. Meskipun ablasio retina dapat terjadi pada siapa saja, lebih sering terjadi pada individu yang berusia di atas 50 tahun.

Baca juga:
Operasi Retina Pada Penderita Ablasio Retina
Operasi Katarak Gratis

Penyebab & Jenis Ablasio Retina

Ablasio retina terjadi saat retina mata terpisah dari jaringan pembuluh darah yang memberikan oksigen dan nutrisi padanya. Terdapat tiga jenis ablasio retina yang dapat dibedakan berdasarkan mekanisme yang menyebabkannya, yaitu:

1. Ablasio Retina Eksudatif

Jenis Ablasio Retina Eksudatif

Ablasio retina eksudatif terjadi ketika ada akumulasi cairan atau darah di belakang retina, menyebabkan terlepasnya retina. Namun, dalam jenis ini, cairan yang terkumpul tidak menyebabkan robekan pada retina.

Pengumpulan cairan ini biasanya disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah atau peradangan di bagian belakang mata. Beberapa penyebabnya meliputi:

  • Trauma atau cedera pada mata
  • Degenerasi makula
  • Tumor mata
  • Peradangan mata

Penyakit Coats, yaitu kondisi langka yang menyebabkan kelainan perkembangan retina.

2. Ablasio Retina Regmatogen

Jenis Ablasio Retina Regmatogen

Ablasio retina regmatogen adalah bentuk ablasio retina yang paling umum terjadi. Dalam jenis ini, terjadi robekan pada retina yang mengakibatkan cairan vitreus di dalam bola mata merembes masuk dan mengumpul di belakang retina. Akibatnya, lapisan retina terlepas dari posisinya yang seharusnya.

Robekan pada ablasio retina regmatogen umumnya terjadi karena perubahan struktur cairan vitreus seiring bertambahnya usia. Selain itu, robekan juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti miopi (rabun jauh), cedera mata, dan operasi mata.

3. Ablasio Retina Tractional

Jenis Ablasio Retina Tractional

Ablasio retina tractional terjadi ketika adanya jaringan parut yang menarik dan membuat retina terlepas. Jaringan parut ini biasanya terbentuk sebagai akibat dari retinopati diabetik, suatu kondisi mata yang sering terjadi pada individu dengan diabetes. Retinopati diabetik dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di mata.

Dalam kata lain, ablasio retina tractional sering kali ditemukan pada pasien diabetes yang memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol dengan baik.

Baca juga:
Fungsi Beserta 5 Penyakit pada Retina
Lasik

Faktor Resiko Ablasio Retina

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami ablasio retina, diantaranya yaitu:

  • Usia di atas 50 tahun.
  • Riwayat ablasio retina sebelumnya.
  • Riwayat keluarga dengan ablasio retina.
  • Pernah mengalami cedera mata yang serius.
  • Mengalami miopi (rabun jauh) yang parah.
  • Pernah menjalani operasi mata, seperti operasi katarak.
  • Menderita penyakit mata, seperti uveitis (radang pada lapisan tengah mata).

Pengobatan Ablasio Retina

Pengobatan untuk ablasio retina dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien itu sendiri. Jika retina mengalami robekan atau lubang tetapi belum terlepas sepenuhnya, dokter mata dapat melakukan beberapa tindakan berikut untuk memperbaiki penglihatan dan mencegah terlepasnya retina:

  • Kriopeksi: metode membekukan robekan retina untuk mempertahankan keterikatan retina pada dinding mata.
  • Terapi laser (fotokoagulasi): prosedur yang menggunakan laser untuk membakar jaringan di sekitar robekan retina dan membantu menjaga retina tetap terikat.

Apabila retina sudah terlepas sepenuhnya, dokter mata akan melakukan operasi. Jenis operasi yang dilakukan bergantung pada tingkat keparahan kondisi pasien, sebagai berikut:

  • Pneumatic retinopexy: Prosedur ini melibatkan penyuntikan gelembung gas ke dalam mata yang akan mendorong retina kembali ke posisi normal. Metode ini digunakan jika retina yang terlepas hanya sedikit.
  • Vitrektomi: Pada vitrektomi, dokter akan mengeluarkan cairan vitreus dan jaringan yang menarik retina. Kemudian, gelembung gas atau silikon akan disuntikkan ke dalam mata untuk menjaga retina tetap pada posisinya. Seiring berjalannya waktu, gelembung gas akan tergantikan oleh cairan tubuh secara alami.
  • Scleral buckling: Dokter akan menempatkan silikon di sekitar sklera (bagian putih mata). Silikon ini akan memampatkan dinding mata sehingga retina kembali pada posisinya. Pada kasus yang lebih parah, silikon dapat ditempatkan secara permanen mengelilingi mata tanpa mengganggu penglihatan.

 

Baca juga:
6 Penyebab Mata Buram Mulai Dari Kelainan Refraksi Hingga Masalah Retina
Biaya Periksa Mata di Jawa Timur: Pilihan Terjangkau dan Berkualitas

Perlu diingat bahwa jika ablasio retina tidak segera ditangani, dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi kebutaan permanen atau hilangnya kemampuan untuk membedakan antara gelap dan terang. Selain itu, penderita juga berisiko mengalami komplikasi akibat pengobatan seperti infeksi mata, perdarahan, glaukoma, katarak, atau bahkan kambuhnya ablasio retina itu sendiri.

Penting bagi Anda untuk segera memeriksakan mata ke klinik mata maupun fasilitas kesehatan terdekat jika Anda mengalami keluhan yang mungkin disebabkan oleh ablasio retina. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ablasio retina merupakan kondisi darurat yang memerlukan penanganan segera. 

Jadi Jangan ragu untuk segera melakukan konsultasi dokter mata jika Anda mengalami gejala seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Dengan melakukan tindakan cepat, Anda dapat mencegah terjadinya kebutaan permanen dan meningkatkan peluang pemulihan penglihatan Anda. Jaga kesehatan mata Anda dan lakukan pemeriksaan segera untuk menjaga penglihatan yang optimal.

Narasumber:
dr. Fitria Romadiana, SpM(K)

Tonton juga video edukasi kesehatan mata berikut ini!

Bagikan:

Berikan Komentar

slot gacor https://stainumalang.ac.id/ slot gacor terbaru slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slot slothttps://viennasclassichollywood.com/