Perdarahan subkonjungtiva merupakan kondisi medis yang umum terjadi di mana terjadi pendarahan kecil di bawah konjungtiva, lapisan tipis jaringan yang melapisi permukaan mata. Meskipun mungkin terlihat menakutkan, perdarahan subkonjungtiva sebenarnya tidak membahayakan penglihatan dan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, mengetahui penyebab, gejala, dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengatasi kondisi ini dengan baik.
Dalam artikel ini, dokter mata akan membahas lebih lanjut mulai dari penyebab perdarahan subkonjungtiva, gejala yang mungkin Anda alami, serta opsi pengobatan yang tersedia untuk memastikan pemulihan yang optimal. Yuk langsung saja simak pembahasan lengkap dari narasumber kita kali ini yaitu dr. Alissa Devi Agustina, Sp.M.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Perdarahan Subkonjungtiva
Perdarahan subkonjungtiva merupakan suatu kondisi yang terjadi saat terjadi pecahnya pembuluh darah kecil di bawah lapisan tipis konjungtiva. Salah satu tanda utama kondisi ini adalah mata yang memerah atau adanya bercak merah terang pada bagian putih mata. Meskipun kondisi ini terlihat serius, sebenarnya kondisi ini umumnya tidak membahayakan. Konjungtiva adalah lapisan bening yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan sklera (bagian putih mata) yang mengandung banyak pembuluh darah halus. Ketika terjadi pecahnya pembuluh darah di bawah konjungtiva, darah akan mengisi ruang di antara konjungtiva dan sklera, sehingga menyebabkan munculnya bercak merah pada bagian putih mata.
Baca juga:
Katarak
Operasi Katarak
Mengenal Konjungtiva (Selaput Mata)
Penyebab Perdarahan Subkonjungtiva
Penyebab perdarahan subkonjungtiva tidak selalu dapat dipastikan dengan pasti. Namun, diketahui bahwa pembuluh darah pada area tersebut memang cenderung lebih rapuh. Pada beberapa individu, pecahnya pembuluh darah ini dapat disebabkan oleh aktivitas atau kondisi yang meningkatkan tekanan di mata, seperti muntah-muntah, mengejan, mengangkat benda berat, mengucek mata dengan keras, atau batuk dan bersin yang kuat.
Selain itu, ada kasus di mana perdarahan subkonjungtiva dapat disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut:
- Cedera pada mata akibat pukulan atau benturan.
- Pasca operasi mata.
- Infeksi pada mata.
- Infeksi yang menyebabkan demam, seperti influenza dan demam berdarah.
- Kekurangan vitamin C atau vitamin K.
Meskipun begitu, perlu diingat bahwa tidak semua perdarahan subkonjungtiva memiliki penyebab yang jelas dan beberapa kasus dapat terjadi tanpa adanya faktor pemicu yang terlihat.
Tanda & Gejala
Biasanya, perdarahan subkonjungtiva menyebabkan mata merah pada salah satu sisi. Pada mata yang terkena, mungkin ada sedikit rasa iritasi yang dirasakan. Namun, umumnya tidak ada gejala lain yang muncul. Orang yang mengalami perdarahan biasanya tidak mengalami perubahan dalam penglihatan, rasa sakit pada mata, atau keluarnya cairan. Bercak merah terang yang terlihat jelas dapat terlihat di mata, sementara bagian lain dari mata akan tetap terlihat normal.
Baca juga:
Operasi Katarak Gratis
Lasik
5 Tanda Bahaya Mata Ini Harus Diwaspadai
Penanganan Untuk Perdarahan Subkonjungtiva
Diagnosis
Untuk melakukan diagnosis perdarahan subkonjungtiva, dokter mata akan mengumpulkan informasi tentang keluhan yang dialami, riwayat cedera mata, riwayat perdarahan atau memar sebelumnya, serta riwayat kesehatan pasien secara menyeluruh, termasuk pekerjaan dan gaya hidup.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pengukuran tekanan darah pasien dan melakukan pemeriksaan fisik pada mata. Jika seseorang mengalami perdarahan subkonjungtiva secara berulang, dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk memastikan apakah ada gangguan pembekuan darah yang mendasarinya.
Pencegahan
Untuk mencegah perdarahan subkonjungtiva, dapat dilakukan langkah-langkah berikut:
- Hindari mengucek mata secara kasar ketika terasa gatal.
- Lakukan pembersihan lensa kontak secara teratur dan sesuai instruksi.
- Gunakan alat bantu penglihatan seperti kacamata atau pelindung mata saat berpartisipasi dalam olahraga atau aktivitas yang berisiko cedera pada mata.
- Jika sedang mengkonsumsi obat pengencer darah atau mengalami batuk yang berkepanjangan, sebaiknya konsultasi dokter mata terlebih dahulu untuk mendapatkan saran yang sesuai.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat mengurangi resiko terjadinya perdarahan subkonjungtiva.
Baca juga:
Biaya Periksa Mata di Jawa Timur: Pilihan Terjangkau dan Berkualitas
Tahapan Penanganan Awal Trauma Kimia Mata, Bisa Dipraktikkan Dengan Mudah
Pengobatan
Umumnya, pengobatan perdarahan subkonjungtiva tidak diperlukan karena kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya dalam rentang waktu 7 hingga 14 hari. Perdarahan akan secara bertahap memudar dan menjadi kurang terlihat.
Dokter mata mungkin akan merekomendasikan penggunaan tetes mata beberapa kali sehari jika terjadi rasa iritasi pada mata. Selain itu, dokter juga dapat menyarankan untuk menghindari penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko perdarahan, seperti aspirin atau warfarin.
Jika dokter menemukan adanya tekanan darah tinggi atau gangguan pendarahan sebagai penyebab perdarahan subkonjungtiva, evaluasi lebih lanjut mungkin diperlukan. Dokter juga dapat meresepkan obat mata untuk menurunkan tekanan darah jika diperlukan.
Segera Periksakan Mata Anda Jika Mengalami Keluhan Perdarahan Subkonjungtiva
Ketika Anda mengalami gejala perdarahan subkonjungtiva, tindakan yang tepat adalah segera memeriksakan mata Anda kepada dokter mata. Jangan mengabaikan tanda-tanda seperti mata yang merah, bercak merah terang pada bagian putih mata, atau sedikit rasa iritasi. Meskipun perdarahan subkonjungtiva umumnya tidak berbahaya, penting untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi yang mendasarinya, seperti tekanan darah tinggi atau gangguan pendarahan.
Dokter dapat melakukan evaluasi yang tepat dan memberikan nasihat serta perawatan yang sesuai. Jadi, jangan ragu untuk segera mengambil langkah dalam merawat kesehatan mata Anda dengan melakukan konsultasi dokter mata. Ingatlah bahwa menjaga penglihatan Anda adalah investasi penting untuk kualitas hidup yang baik.
Narasumber:
dr. Alissa Devi Agustina, Sp.M
Tonton juga video edukasi kesehatan mata berikut ini!