Puasa ramadhan menjadi ibadah wajib yang membuat umat muslim harus “libur” dari asupan makanan, minuman, dan hawa nafsu selama 14 jam. Tapi, ada keraguan puasa akan batal jika ada tindakan medis seperti suntikan, pengobatan mata, juga operasi mata. Apa iya operasi mata batalkan puasa?
Baca juga : Benarkah Penggunaan Obat Mata saat Puasa Bisa Membatalkan?
Terdapat pendapat pro dan kontra untuk masalah ini. Satu sisi mengatakan bisa membatalkan, karena bisa memungkinkan masuknya “asupan” atau “air” ke dalam tubuh. Sedang sisi lainnya berpandangan bahwa tidak masalah, selagi bukan injeksi makanan atau seperti menelan obat bius.
Nah, dalam artikel kali ini, akan didudukkan bagaimana operasi mata batalkan puasa atau justru tidak membuat batal.
Jenis Operasi Mata
Sebagai asumsi untuk tahu lebih jauh dan menyimpulkan oh ternyata operasi mata itu membatalkan puasa atau ternyata aman, perlu disimak dulu ya tentang jenis operasi mata.
Berdasar yang kita ketahui, mata mempunyai berbagai unsur bagian yang jika salah satu atau lebih terganggu, bisa mengganggu penglihatan bahkan bisa memicu kebutaan.
Seperti penyakit Katarak yang dinobatkan sebagai “pembunuh penglihatan” nomor 1 di dunia. Oleh karenanya Katarak dan penyakit mata lainnya perlu tindakan operasi, dengan teknis yang berbeda.
Operasi Katarak
Katarak adalah gangguan mata yang umumnya menyerang lensa mata lansia, sehingga jadi keruh dan sulit untuk melihat.
Operasi Katarak terbagi lagi menjadi 3 yang berdasarkan pada perbedaan cara kerja, yakni :
Phacoemulsification
Pada jenis Operasi Katarak ini, lensa mata pasien akan dihancurkan dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
Dokter akan membuat sayatan kecil pada bola mata, lalu memasukkan alat yang mampu mengeluarkan gelombang suara ultra ke dalam lensa. Setelah itu dokter bisa mengangkat dan menggantinya dengan IOL atau lensa intraokular buatan.
Operasi Katarak SICS
Small Incision Cataract Surgery (SICS) atau operasi Katarak SICS adalah teknik operasi katarak dengan insisi atau sayatan yang lebih lebar dibandingkan Phacoemulsification dan lebih kecil dari ECCE yakni 5-7 mm di sisi bola mata.
Baca juga : Operasi Katarak Gratis
Operasi Katarak ECCE
Extracapsular Cataract Extraction (ECCE) atau operasi Katarak ECCE adalah operasi Katarak konvensional yang bertujuan mengembalikan penglihatan dengan mengangkat lensa yang keruh untuk diganti dengan lensa buatan, sama seperti operasi Katarak lain.
Hanya saja, ada perbedaan pada lebar sayatan, lamanya proses operasi, hingga efek pasca operasinya.
Operasi Retina
Operasi ini dilakukan untuk memperbaiki retina yang rusak atau terlepas supaya bisa kembali normal.
Baca juga : Operasi Retina Pada Penderita Ablasio Retina
Transplantasi Kornea
Pada penyakit mata tertentu, kornea mata bisa rusak dan mengganggu penglihatan, sehingga dokter mata menyarankan untuk melakukan transplantasi kornea .
Operasi mata ini adalah untuk menghilangkan semua bagian kornea mata yang rusak, kemudian menggantinya dengan jaringan kornea sehat dari mata pendonor yang sesuai.
Operasi Pterygium
Operasi Pterygium adalah mengeksisi jaringan pterygium yang menempel pada permukaan kornea agar bisa menghilangkan pertumbuhan konjungtiva non-kanker (pterygia) dari mata.
Baca juga : 3 Macam Pengobatan Pterygium
Operasi Glaukoma
Beberapa jenis glaukoma dan tekanan mata yang tinggi tidak merespons obat tetes mata, sehingga operasi glaukoma butuh untuk dilakukan.
Operasi LASIK
LASIK (laser-assisted in-situ keratomileusis ) adalah salah satu metode dari Laser Vision Correction (LVC) yang merupakan prosedur medis atau operasi bedah refraktif untuk menangani gangguan refraksi seperti Miopi, Hipermetropi, dan Silinder.
Cara kerja LASIK ini adalah melaser mata agar bisa memperbaiki kelengkungan kornea, sehingga arah jatuhnya cahaya bisa tepat ke retina.
Baca juga : Macam-Macam Operasi Mata Berdasar Penyebabnya
Jawaban Pro-Kontra Operasi Mata Batalkan Puasa
Dari berbagai jenis operasi mata tersebut, benarkah operasi mata batalkan puasa?
Menurut penuturan dr. Nurul Fitri Shabrina,SpM salah satu dokter spesialis mata, keadaan mata yang membahayakan sudah sebaiknya untuk diobati baik dengan obat tetes atau kalau keadaan mata sudah tidak memungkinkan diberikan obat tetes, maka bisa dilakukan prosedur operasi.
Nah, pengobatan tersebut, baik pemberian obat tetes dan operasi mata tidak membatalkan puasa karena hal tersebut sama dengan menyiram air ke kulit yang masuk melalui pori – pori.
Beberapa pendapat tokoh agama menyatakan bahwa hal tersebut tidak membatalkan puasa. Akan lebih mudharat atau membahayakan mata, jika tidak dilakukan operasi mata hanya karena keraguan ini.
Jangan Ragu untuk Operasi Mata
Jika ditanya, mau memilih antara keselamatan dan kesehatan mata, atau membiarkan mata “sembuh sendiri” karena ragu bisa membuat batal ibadah puasa, tentu lebih baik untuk tetap melakukan tindakan operasi mata, apalagi bila penting dan urgent.
Apalagi setelah memahami penjelasan dari dr. Nurul Fitri Shabrina,SpM bahwa operasi mata tidak membatalkan puasa. Sehingga, ketika bulan puasa ternyata terjadi gangguan atau penyakit mata yang gawat, maka pengobatan terbaik perlu segera dilakukan.
Yuk, selalu rutin periksa dan melakukan konsultasi dokter mata minimal 6 bulan atau 1 tahun sekali agar bisa mengantisipasi gangguan mata berat.
Tonton juga video penjelasan berikut ini :