Mata merupakan panca indera pada tubuh sebagai alat penglihatan. Bagaimana bila mata mengalami keluhan? Tentu saja membutuhkan alat bantu penglihatan agar penglihatan bisa membaik.
Karena itulah,kondsi penglihatan sangat penting bagi kita, sehingga perlu dijaga dan dirawat dengan baik. Anda tidak bisa melihat dunia dengan jelas jika kita memiliki penyakit mata, salah satunya mata minus.
Mata minus disebut sebagai miopi atau rabun jauh dalam dunia media. Bagi anda penderita mata minus tentu tidak nyaman jika melakukan aktifitas sehari-hari tanpa alat bantu penglihatan. Ketidakmampuan untuk melihat objek yang jauh dengan jelas merupakan gejala myopia. Bahkan untuk beberapa keluhan mata juga membutuhkan alat bantu penglihatan, seperti Katarak.
Doktermata akan merekomendasikan 3 alat bantu penglihatan untuk anda yang ingin melihat dengan jelas namun memiliki keluhan seperti mata minus
Baca juga:
Mata Minus (Miopi)
Mata minus atau rabun jauh adalah keadaan refraksi di mana mata dalam keadaan diam (tanpa akomodasi) dan sinar sejajar dari suatu benda pada jarak tak terhingga akan difokuskan pada satu titik fokus di depan retina.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar dibawah ini :

Baca juga :
Gejala dan Penyebab Mata Minus
Gejala atau keluhan yang umum adalah kesulitan melihat objek yang jauh, seperti saat melihat layar TV atau papan tulis di sekolah. Pada saat yang sama, ketika Anda melihat lebih dekat pada suatu objek, itu terlihat lebih tajam.
Berikut beberapa gejala miopi, antara lain :
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala
- Mata Lelah
- Menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas
- Berkedip berlebihan
Setelah tahu gejala mata minus, tentu Anda ingin tahun penyebab mata minus. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang memiliki mata minus seperti Panjang bola mata di atas rata-rata. Kondisi ini disebut mipoia aksial. Kedua adalah kekuatan refraksi mata terlalu besar, dimana kondisi ini disebut sebagai myopia refraktif.
Namun terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mata minus. Antara lain :
- Genetik
Orang tua yang menderita myopia memiliki risiko besar untuk menurunkan myopia kepada anaknya.
- Kebiasaan membaca terlalu dekat
Orang yang sering membaca dekat dengan matanya lebih rentan terkena myopia.
- Kurang sinar matahari
Orang yang jarang keluar rumah lebih mungkin mengembangkan myopia karena mereka tidak mendapatkan cukup sinar matahari.
- Kekurangan vitamin D
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang kekurangan vitamin D berisiko mengalami miopia, juga dikenal sebagai rabun jauh.
Baca juga :
3 Rekomendasi Alat Bantu Penglihatan
Buat anda yang memiliki mata minus, tentu ingin melihat dengan jelas. Berikut rekomendasi alat bantu mata minus :
1.Kacamata
Tentunya Anda tahu kacamata merupakan salah satu alat bantu mata minus yang paling umum digunakan oleh masyarakat. Kacamata yang digunakan dengan concave lens (lensa cekung) sesuai dengan besarnya miopia pada mata.
Kacamata bekerja dengan mengatur fokus di area retina dengan menggunakan lensa. Pada mata normal, cahaya mengenai retina secara langsung. Pada mata minus atau rabun jauh, cahaya jatuh tepat di retina.
Tentu saja kacamata tidak dapat menghilangkan mata minus. ini hanya membantu memfokuskan kembali sinar cahaya yang masuk ke mata sehingga jatuh tepat di retina, menghasilkan penglihatan yang jelas. Jika Anda melepas kacamata, penglihatan jarak jauh Anda akan menjadi kabur lagi.
Kacamata adalah cara yang paling ekonomis dibandingkan dengan cara lain. Namun, sebanding dengan harga, kacamata juga memiliki kekurangan. Misalnya, merasa berat dan lelah, frame kacamata mengganggu dan menutupi sebagian penglihatan, mengakibatkan distorsi bayangan akibat jarak antara kacamata dengan mata.
Mengenakan kacamata umumnya tidak nyaman dan bagi sebagian orang, kacamata dapat mengganggu penampilan. Belum lagi jika kacamata ketinggalan atau hilang.
2.Lensa kontak
Selain kacamata, ada juga lensa kontak yang bisa mengoreksi mata negatif untuk sementara. Seperti kacamata, lensa kontak juga mengakomodasi dioptri untuk rabun jauh.
Lensa kontak relatif tidak mencolok dalam penampilan. Karena tidak terlalu mencolok. Ada juga risiko jatuh atau kehilangan lensa kontak yang relatif kecil. Dari segi harga, tidak ada banyak perbedaan antara memakai kacamata untuk jangka waktu tertentu dan perlu mengganti lensa kontak untuk jangka waktu tersebut.
Ini adalah salah satu kelemahan lensa kontak. Itu harus diganti secara teratur. Tidak boleh terlalu lama karena harus tetap bersih dan higienis setiap saat. Jika kotor, ia dapat dengan mudah teriritasi dan terinfeksi.
Selain itu, memakai lensa kontak bukanlah tugas yang mudah bagi pemula. Dibutuhkan waktu untuk memakai dan melepas setiap hari. Berikut cara menyembuhkan pro dan kontra dari mata negatif kedua.
3.Lensa kontak – hardlens
Hardlens merupakan jenis lensa kontak yang terbuat dari materi dasar PMMA (Poly Methyl Methacrylate) yang memiliki sifat optic yang baik dan tidak mudah pecah. Tipe hardlens yang popular adalah Rigid Gas Permeable (RGP).
Ukuran diameter handlens lebih kecil daripada softlens. Hal ini dapat membuat hardlens lebih mudah terlepas dari mata serta memicu masuknya debu atau kotoran di bawah lensa. Hardlens memiliki tekstur cenderung lebih keras dan kokoh sehingga hal ini mungkin akan menimbulkan sensasi mengganjal pada mata dan mungkin Anda memerlukan waktu yang lebih lama untuk terbiasa menggunakannya.
Hardlens memiliki beberapa kelebihan, seperti lebih tahan lama, tidak mudah sobek, dan dapat memberikan penglihata yang lebih tajam dibandingkan softlens. Selain itu, jenis lensa ini mungkin dapat terasa lebih nyaman dan bisa memperbaiki penglihatan lebih baik pada orang dengan mata silinder.
Dari segi biaya, hardlens lebih mahal dibandingkan softlens. Hardlens digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama, sekitar 1 tahun, dan terkadang ada risiko iritasi mata, terutama jika lensa ini tidak disimpan dan digunakan dengan benar.
4.Lensa kontak – softlens
Softlens adalah jenis lensa kontak yang terbuat dari plastic dan air atau water content. Manfaat dari kandungan air tersebut untuk memberikan oksigen ke kornea mata, sehingga Anda akan merasa nyaman saat menggunakan softlens.
Soflens memiliki ukuran diameter yang lebih besar daripada hardlens. Tekstur softlens cenderung lunak dan lebih lembut sehingga lebih mudah lemekat di mata dan lebih nyaman digunakan.
Tidak hanya lebih nyaman digunakan dan ekonomis, softlens memiliki kelebihan yaitu lensa tidak mudah lepas atau bergesar di mata. Karena tekstur softlens tipis, membuat lensa kontak jenis ini lebih rentan untuk sobek, sehingga Anda perlu berhati-hati saat menggunakannya.
Pemakaian soflens dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan luka atau iritasi pada mata karena kekurangan oksigen. Kesalahan saat pemakaian softlens dapat menyebabkan infeksi mata. Karenanya, jika ingin menggunakan softlens, sebaiknya pilih softlens dengan kandungan air dalam softlens bisa berkisar antara 38% hingga 75%.
Terlepas dari jenisnya, hardlens dan softlens dapat membantu mengatasi masalah penglihatan. Namun, perlu diingat bahwa menggunakan lensa kontak memerlukan perawatan ekstra dan lebih cenderung menyebabkan mata kering, mata merah, infeksi mata, dan cedera kornea.
Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan lensa kontak, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis mata agar dokter dapat menentukan jenis lensa kontak yang terbaik untuk Anda.
Saat menggunakan lensa kontak, baik yang lunak maupun yang keras, jangan lupa untuk selalu menyimpannya dengan aman dan melepasnya sebelum tidur.
Terbebas Dari Alat Bantu Penglihatan
Lalu bagaimana jika ingin terbebas dari alat bantu penglihatan?
Anda dapat melakukan lasik dengan 3 pilihan jenis metode yang dapat Anda pilih. Hingga saat ini, belum ada bukti penelitian terkait obat-obatan herbal yang dapat menyembuhkan mata minus. Hingga saat ini, teknologi dan pengobatan yang paling aman dan terbukti dapat membebaskan penderitanya dari mata minus adalah LASIK.
Baca juga :
- Bingung Pilih Lasik atau Kacamata Saja? Ini Pertimbangannya
- 4 Cara Merawat Soflens untuk Hindari Keluhan Mata
Pengertian Lasik
Laser In Situ Keratomileusis merupakan singkatan dari Lasik. Lasik adalah prosedur laser untuk mengkoreksi gangguan refraksi sehingga bebas kacamata dan lensa kontak (contact lens). Pada sadarnya, Lasik merupakan salah satu metode atau teknik yang termasuk dalam Laser Vision Correction (LVC).
Lasik tentunya bisa membuat penderita kelainan refraksi terbebas dari kacamata, dengan catatan kondisi mata Anda mendukung. Karenanya, perlu dilakukan pemeriksaan dasar, pre-Lasik, hingga melakukan konsultasi dengan dokter spesialis mata untuk memberi pengertian.
Baca Juga:
Operasi Lasik: Cara Menyembuhkan Minus – Silinder pada Mata
Jenis – Jenis Lasik
Tindakan Laser Vision Correction (LVC) atau dikenal dengan Lasik memiliki 3 jenis atau metode Lasik. Setiap metode lasik memiliki kelebihan masing-masing dan jika mata Anda dalam kondisi baik dan memungkinkan untuk mendapatkan jenis atau metode Lasik apapun, pilihan ada di tangan anda.
Berikut 3 metode Lasik yang perlu Anda ketahui :
1.ReLEx SMILE (Refractive Lenticule Extraction – Small Incision Lenticule Extraction)
ReLEx SMILE adalah metode bedah refraktif yang lebih canggih daripada PRK dan LASIK yang hampir tidak menimbulkan rasa sakit dan pemulihannya lebih cepat.
Prosedur ReLEx SMILE hanya membutuhkan sayatan kecil (2-4 mm) dan oleh karena itu hampir bebas rasa sakit, tanpa penutup yang menggabungkan keunggulan dua teknik sebelumnya, PRK dan Lasik.
Selain itu, pendekatan ini juga meminimalkan efek samping dari koreksi penglihatan laser pascaoperasi, seperti mata kering. Secara keseluruhan, metode ini cenderung nyaman dan proses pemulihan penglihatan berlangsung cepat.

Prosedur operasi lasik ReLEx SMILE :
2.Femto Lasik (Laser Assisted In-Situ Keratomielusis)
Femto Lasik adalah metode bedah refraksi untuk mengobati kelainan refraksi (miopia/hiperopia/silindris) dengan rasa sakit yang minimal dan pemulihan yang cepat.
Metode ini merupakan generasi kedua dari laser koreksi penglihatan laser-assisted in situ keratomileusis atau Lasik seperti yang biasa dikenal adalah generasi kedua dari laser koreksi penglihatan.
Diantaranya, proses pemulihan lebih cepat dari PRK, dampak pasca operasi lebih nyaman, dan efek mata kering setelah LASIK lebih sedikit.

Prosedur operasi Femto Lasik :
3.PRK (Photorefractive Keratectomy)
PRK merupakan operasi refraktif yang masih digunakan pada pasien Lasik dengan kondisi mata tertentu.
Metode ini adalah generasi pertama dari koreksi penglihatan laser. Prosedur ini dilakukan dengan cara ablasi atau pengangkatan permukaan kornea. PRK sendiri cocok dan aman untuk pasien dengan kornea tipis.

Prosedur operasi PRK :
Baca Juga:
- Operasi Lasik: Cara Menyembuhkan Minus – Silinder Pada Mata
- 5 Rekomendasi Tempat Lasik di Jawa Timur
Sebagai penderita mata minus, Anda bebas menentukan jenis alat bantu penglihatan yang akan digunakan, tentunya dengan mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi. Bagi Anda yang ingin terbebas dari alat bantu penglihatan, solusinya dengan melakukan Lasik. Anda juga dapat menentukan metode apa yang akan digunakan setelah melakukan pre-Lasik dan konsultasi dengan dokter mata.
Saksikan Video Rekomendasi tentang penanganan pada keluhan mata minus berikut: