Tempat terjadi Degenerasi Makula
Diposting oleh :

Degenerasi Makula : 2 Jenisnya, Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengobati

Degenerasi makula, atau dalam istilah kedokteran disebut sebagai age-related macular degeneration (AMD), adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan menurunnya penglihatan pusat yang disebabkan usia. Makula merupakan bagian dari Retina yang memiliki fungsi sebagai penerima sinyal cahaya yang kemudian akan disalurkan menuju otak. Degenerasi makula menyebabkan kehilangan penglihatan utama atau sentral. Dimana penglihatan utama Anda adalah apa yang Anda lihat tepat di depan Anda ketika melihat lurus ke depan.

Tempat terjadinya degenerasi makula
AMD adalah kondisi yang cukup umum — ini adalah penyebab utama kehilangan penglihatan untuk orang dewasa yang lebih tua. AMD memang tidak menyebabkan kebutaan total, tetapi kehilangan penglihatan sentral, hal itu dapat membuat mata lebih sulit untuk melihat wajah, membaca, mengemudi, atau melakukan pekerjaan seperti memasak atau memperbaiki barang-barang di sekitar rumah.
Tempat terjadi Degenerasi Makula

BACA JUGA :
Katarak Kongenital
Presbiopia (Penyakit mata akibat penuaan)

Perkembangan penyakit ini dapat terjadi sangat lambat pada beberapa orang dan lebih cepat pada beberapa orang yang lain. Pada tahap awal AMD, Anda mungkin tidak sadar bahwa sudah kehilangan penglihatan sentral untuk waktu yang cukup ama. Itulah mengapa penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin ke dokter spesialis mata bagi anda yang berusia 50 tahun keatas, karena selain berpotensi terkena katarak anda juga berpotensi mengalami degenerasi makula.

Jenis – Jenis Degenerasi Makula

AMD terbagi menjadi dua, yaitu degenerasi makula basah dan kering, dengan dua penyebab yang berbeda. Ketimbang AMD basah, AMD kering merupakan jenis yang paling ditemui. Kemungkinan tipe atau jenis AMD baru dapat diketahui ketika pengidapnya melakukan pemeriksaan mata.

Terdapat 2 jenis AMD: kering dan basah.

  • AMD Kering : Kebanyakan orang dengan AMD memiliki degenerasi makula kering (juga disebut AMD atrofi). Ini terjadi  saat makula menjadi lebih tipis seiring bertambahnya usia. AMD kering terjadi dalam 3 tahap: awal, menengah, dan akhir. Biasanya berkembang perlahan selama beberapa tahun. Tidak ada pengobatan untuk AMD kering yang terlambat, tetapi Anda dapat menemukan cara untuk memaksimalkan penglihatan Anda.
  • AMD basah (juga disebut AMD neovaskular), adalah jenis AMD akhir yang kurang umum yang biasanya menyebabkan kehilangan penglihatan lebih cepat. Setiap AMD kering memiliki kemungkinan dapat berubah menjadi AMD basah — AMD basah merupakan tahap akhir. Itu terjadi ketika pembuluh darah tidak normall tumbuh di bagian belakang mata dan merusak makula. Degenerasi makula basah dapat diobati dengan penyuntikan anti VEGF (anti-vascular endothelial growth factor) untuk menghentikan atau menghambat hilangnya penglihatan. Pemberian obat ini bertujuan menghentikan pembentukan pembuluh darah baru di area makula.

Gejala Degenerasi Makula

Gejala AMD tergantung pada tingkatan atau stadiumnya. AMD kering terjadi dalam 3 tahap: awal, menengah, dan akhir.  AMD adalah penyakit progresif — itu berarti gejala biasanya semakin memburuk dari waktu ke waktu.

AMD kering awal tidak menimbulkan gejala apa pun.

Pada AMD kering menengah, beberapa orang masih tidak memiliki gejala. Orang lain mungkin melihat gejala ringan, seperti kekaburan ringan pada penglihatan sentral mereka atau kesulitan melihat dalam pencahayaan rendah.

Pada AMD akhir (tipe basah atau kering), pada tahap ini kebanyakan orang mengalami penglihatan yang kabur dan  garis lurus mulai terlihat bergelombang atau bengkok.  Pada tahap ini, mungkin belum juga melihat area buram di dekat pusat penglihatan Anda. Namun seiring waktu, area buram ini menjadi lebih besar atau Anda mungkin mulai melihat bintik-bintik. Warna juga menjadi tampak kurang cerah dari sebelumnya, dan Anda mungkin lebih mengalami kesulitan melihat pada malam hari.

Garis lurus yang terlihat bergelombang adalah tanda peringatan bahwa anda mengalami AMD yang gawat. Jika Anda mengalami gejala ini, segera temui dokter mata Anda.

Jika anda mengalami gejala seperti penjelasan di atas, segera ke klinik mata terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut

Penyebab Degenerasi Makula
Penyebab pasti degenerasi Makula belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena degenerasi Makula.

Faktor Resiko AMD :

Risiko pertama adalah usia.  Seiring bertambahnya usia, kemungkinan mata terkena degenerasi makula semakin meningkat. Orang berusia 55 tahun ke atas lebih mungkin memiliki AMD.

Faktor Keturunan. Sebanyak 10–20% penderita degenerasi makula mempunyai riwayat keluarga yang mengalami hilangnya penglihatan sentral atau memiliki riwayat AMD.

Faktor Ras. Kejadian degenerasi makula lebih sering pada kalangan kulit putih atau ras kaukasian dibandingkan kulit hitam.

Faktor Merokok
Orang yang merokok memiliki risiko degenerasi makula yang lebih besar dibandingkan orang yang tidak merokok.

Faktor sinar matahari
Kalau kamu sering terkspos sinar UVA dan UVB tanpa menggunakan kacamata pelindung, hal itu dapat meningkatkan risiko terkena degenerasi makula.

Faktor Kesehatan dan Nutrisi
Terdapat beberapa faktor risiko nutrisi yang berkaitan dengan terjadinya degenerasi makula. Diet tinggi karotenoid dapat menurunkan risiko degenerasi makula neovaskuler sampai 43%. Orang yang rajin berolahraga dapat menurunkan resiko pembentukan pembuluh darah baru.

BACA JUGA :
Retinopati Diabetik, Penyakit mata akibat diabetes (pengertian, gejala, dan pencegahan)
3 Cara Mengatasi Konjungtivitis (Mata Merah) Dengan Aman

Pencegahan Degenrasi Makula
Bagaimana cara menurunkan risiko AMD? Penelitian menunjukkan bahwa Anda mungkin dapat menurunkan risiko AMD (atau memperlambat terjadinya kehilangan penglihatan karena AMD) dengan:

  • Berhenti merokok — hindari merokok agar tidak meningkatkan resiko degenerasi makula. perokok aktif berisiko 1,9 kali lipat lebih tinggi untuk terkena AMD, sementara mantan perokok berisiko 1,7 kali lipat lebih tinggi, dibandingkan kembaran mereka yang tidak merokok.
  • Lakukan aktivitas fisik secara teratur, peneliti menemukan bahwa orang yang menjalani gaya hidup aktif memiliki kemungkinan 70 persen lebih rendah mengalami AMD dibandingkan peserta penelitian yang kurang bergerak
  • Menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol yang sehat
  • Penuhi kebutuhan nutrisi dengan makan makanan sehat, termasuk sayuran hijau dan ikan

Bila degenerasi makula sudah memasuki tahap lanjut, tergantung dari jenisnya basah atau kering, dokter dapat menyarankan beberapa metode pengobatan, seperti:

  • Hampir sama dengan operasi katarak, penanganan AMD dapat dilakukan dengan Pemasangan lensa buatan untuk membuat gambar menjadi lebih jelas dan besar di area tertentu
  • Suntik obat anti VEGF (antivascular endothelial growth factor) langsung ke bola mata, untuk membantu memperbaiki penglihatan dan mencegah penglihatan makin buram.
  • Terapi laser, untuk mencegah agar pasien tidak kehilangan penglihatan. Berbeda dengan lasik, laser untuk mata dengan gangguan refraktif. Laser untuk AMD disebut Fotokoagulasi laser atau koagulasi laser adalah tindakan bedah yang menggunakan laser untuk menutup atau menghancurkan pembuluh-pembuluh darah abnormal yang pecah dan bocor di retina.

 

Itulah penjelasan mengenai pengertian, gejala, penyebab, pencegahan, hingga cara mengobati degenerasi makula. Tonton video berikut ini untuk penjelasan mengenai informasi seputar kesehatan mata lainnya

Saksikan Pula video terkait kesehatan mata lainnya

https://www.youtube.com/watch?v=pQaCy4EiuVo

Bagikan:

Berikan Komentar