Lensa Mata
Diposting oleh :

Lensa Mata: Struktur, Fungsi, dan Kelainannya

Setiap objek dengan fungsinya, selalu tersusun dengan bagian-bagian penting yang mendukung fungsi utama objek tersebut. Tak terkecuali mata yang punya desain rumit, termasuk lensa mata di dalamnya. Nah berikut ini hendak membahas lebih detail tentang anatomi bagian penting dari organ mata ini, yakni lensa mata, mulai dari struktur, fungsi, dan juga kelainannya. 

Definisi Lensa Mata

Lensa mata adalah bagian dari mata yang terletak di belakang iris dan pupil. Adanya lensa mata ini adalah untuk menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya melalui badan vitreous (bagian putih mata) hingga sampai pada retina yang ada di lapisan belakang bola mata, tepatnya ke area bintik kuning. 

Cara kerjanya sendiri adalah dengan berubah bentuk sesuai dengan kebutuhan penglihatan. Lensa mata bisa memipih dan menjadi tipis, yakni jika cahaya datang dari objek yang berjarak jauh dari mata. Selain itu lensa mata bisa juga menjadi tebal dan cembung, jika cahaya datang dari objek yang berjarak dekat dari mata. 

Baca Juga : 

Glaukoma

Struktur Lensa Mata

Lensa Mata
Posisi Lensa Mata

Lensa mata berbentuk cembung transparan.terdiri dari berbagai jaringan transparan yang fleksibel dan dilapisi oleh selaput. Lensa yang cembung ini mempunyai bagian sisi depan dan belakang. Selain bening, jaringan organ detail dari mata ini termasuk lentur atau fleksibel, karena dalam menjalankan fungsinya ia harus menyesuaikan bentuk untuk menjadi pipih tipis maupun cembung tebal. Letak lensa ini tepatnya di belakang iris dan pupil, serta cenderung tidak terlihat dari tampak depan karena wujudnya yang bening. 

Fungsi Lensa Mata

Nah fungsi lensa ini lah yang sangat berdampak besar bagi kualitas penglihatan seseorang. Dengan lensa, mata kita bisa memfokuskan atau memusatkan objek baik letaknya jauh atau dekat, dengan cara melengkungkan lensa yang bertekstur fleksibel tadi. 

Baik memipih atau mencembung, lensa mata akan membantu cahaya yang ditangkap iris dan pipil sebelumnya, sehingga tepat jatuh di retina, tidak lebih maupun kurang. Lensa ini memberikan 25-35 persen kekuatan fokus mata. 

Kelainan Lensa

Kelainan Lensa Mata

Jika lensa yang sangat berpengaruh bagi kualitas penglihatan seseorang ini menjadi terganggu, maka jelas kualitas penglihatan orang tersebut juga akan terganggu. Berikut ini ada beberapa penyakit yang terkait dengan gangguan pada lensa  seseorang: 

Kelainan Refraksi

Kelainan adalah kondisi diluar lazim atau normalnya, sedangkan refraksi mata merupakan proses masuknya cahaya dari bagian depan mata (kornea, pupil, retina) untuk dibiaskan tepat pada retina (bagian belakang mata) sehingga objek bisa terlihat jelas. 

Sehingga kelainan refraksi merupakan keadaan yang tidak biasa pada proses penglihatan, yang dalam hal ini cahaya bayangan yang jelas tidak terbentuk tepat di retina. Seseorang dengan kelainan refraksi ini akan mengalami sistem optik dalam mata yang kurang seimbang, sehingga bayangan menjadi kabur.

Berikut ini beberapa kelainan refraksi yang familiar di masyarakat kita:

  1. Rabun jauh / Miopi : kondisi di mana bayangan tidak jatuh tepat di retina, yakni di depan bintik kuning retina.
  2. Rabun dekat / Hipermetropi : kondisi di mana bayangan jatuh melebihi bintik kuning retina, atau di belakang posisi retina.
  3. Mata tua / Presbiopi : kondisi penurunan kualitas mata, yakni di mana lensa mata sudah tidak elastis seperti seharusnya. Lensa mata yang normalnya bisa menipis dan menebal untuk memfokuskan cahaya objek, pada mata tua ini tidak bisa seelastis itu sehingga kemampuan fokus menurun.
  4. Silinder / Astigmatisma : kondisi kelengkungan lensa mata dan juga kornea kurang sama untuk jatuh tepat di retina, seperti yang diilustrasikan pada gambar.

Kelainan refraksi ini bisa sembuh sama sekali atau mata menjadi normal kembali tanpa minus, plus, silinder, maupun presbiopi dengan cara operasi LASIK. Ada juga alternatif lain yang juga familiar yakni penggunaan alat bantu penglihatan seperti kacamata sesuai kebutuhan ukuran dan juga kontak lensa atau softlens.

Baca juga : 

Femto Lasik

Perbedaan Metode Lasik

Katarak

Mata yang mengalami katarak, umumnya terjadi pada usia senja atau seseorang yang lanjut usia. Pada mata katarak, lensa mata yang normalnya bening, pada usia di atas 40, lensa memungkinkan untuk tidak bening atau memutih. Padahal lensa mata yang jernih penting untuk menerima dan meneruskan cahaya menuju retina agar bisa diteruskan ke otak.

Pada kasus tertentu, ada juga yang usia muda sebelum 40 tahun juga bisa terkena mata katarak. Lensa mata yang makin keruh pada usia muda bisa disebabkan karena suatu penyakit tertentu atau trauma mata yang keduanya bisa mengubah protein lensa mata, sehingga jadi katarak dini. Selain itu, bisa juga karena penggunaan obat tertentu atau salah menggunakan obat tetes mata bisa menyebabkan kekeruhan mata dini.

Untuk katarak karena degenerasi atau penuaan, menyebabkan penurunan penglihatan karena kekeruhan lensa secara bertahap. Pada tahap pertama, keruhnya tidak terlalu tebal tapi sudah mengganggu. Selanjutnya ada tahap kedua, yakni lensa mata sudah matang atau benar-benar keruh dan tidak bening, sangat putih. Jika sampai pada tahap ini sudah sangat mengganggu penglihatan bahkan cenderung buta.  

Selain itu, ada juga jenis yang katarak sebagian di tengah belakang. Secara penampilan tampak depannya terlihat oke baik, tapi lensa belakangnya keruh. Jika sudah ada gejala mata katarak, maka penanganan terbaiknya adalah operasi katarak

Baca juga : 

Biaya Operasi Katarak

Operasi Katarak Gratis

Apapun kondisi mata terutama jika terasa penglihatan seperti terhalang sesuatu, warna putih, makin buram, atau kurang bisa fokus melihat apapun di depan mata kita dan itu menganggu keseharian, segera periksa ya. Jangan ragu datangi dokter mata agar bisa mendapat penanganan terbaik dan memperbaiki kualitas penglihatan kita. 

 

Tonton lebih lengkapnya tentang anatomi penglihatan kita : 

 https://www.youtube.com/watch?v=QeAz6Jfa7qo

Bagikan:

Berikan Komentar