penyebab kalazion
Diposting oleh :

Ini Penyebab Kalazion Yang Sering Dianggap Bintitan

Kalazion merupakan istilah medis untuk salah satu permasalahan mata yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Bentuk gangguan ini berupa adanya benjolan kecil pada kelopak mata atau kulit di sekitar mata yang mengalami pembengkakan.

Beberapa orang mengira bahwa Kalazion sama dengan Bintitan. Meski bentuknya mirip tetapi sebenarnya keduanya adalah hal yang berbeda.

Lantas, bagaimana perbedaan antara keduanya? Apakah penyebab Kalazion juga berbeda dengan Bintitan? Temukan jawabannya dengan menyimak penjelasan berikut.

Baca juga :
Katarak
Operasi Katarak
Operasi Katarak Gratis

Apa Itu Kalazion?

anatomi mata (kalazion atau bintitan)

Kalazion adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada kelopak mata dan membentuk benjolan kecil dikarenakan adanya infeksi kelenjar minyak (meibom) di kulit sekitar mata yang berperan dalam memproduksi minyak guna menjaga kelembaban mata.

Kalazion ini kadang disebut juga dengan Kista Meibom atau Kista Kelopak Mata. Bentuknya berupa benjolan kecil dan tampak kemerahan, tetapi tidak menimbulkan rasa nyeri. 

Benjolan ini biasanya sering muncul di bagian atas kelopak mata, namun dapat juga terbentuk di kulit bagian bawah kelopak mata, serta bisa hilang dan timbul dengan sendirinya. Kondisi ini bisa terjadi di salah satu ataupun di kedua mata sekaligus.

Baca juga :
Radang Kelopak Mata Mengapa Bisa Terjadi? Kenali Gejalanya!
Seperti Apa Tumor Kelopak Mata? Waspadai Tandanya

Penyebab Kalazion

Secara fisik, Kalazion dan Bintitan sekilas memang terlihat mirip, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan, termasuk penyebab Kalazion itu sendiri.

Kalazion terjadi ketika kelenjar meibom tersumbat, yang menyebabkan penumpukan minyak dan membentuk benjolan berisi cairan di kelopak mata. Penyumbatan tersebut merupakan dampak dari peradangan di kelenjar meibom karena adanya infeksi.

Sementara Bintitan merupakan dampak dari penyumbatan kelenjar di bulu mata yang berukuran lebih kecil dan letaknya tidak lebih dalam dari kelenjar meibom. Biasanya terasa sakit dan nyeri, kemudian akan meradang dengan cepat.

Kalazion bisa terjadi pada siapa saja. Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyebab Kalazion, diantaranya :

  • Menderita Blefaritis (peradangan kelopak mata) yang berkepanjangan
  • Menderita Diabetes
  • Menderita Tuberkulosis
  • Menderita penyakit kulit seperti Dermatitis
  • Pernah menderita Kalazion sebelumnya

Gejala Kalazion

Seseorang yang mengalami Kalazion pada umumnya akan merasakan tanda-tanda berupa rasa tidak nyaman pada mata karena adanya benjolan padat yang mengganjal di kelopak mata, sehingga menutupi sebagian titik penglihatan.

Benjolan kecil tersebut akan tampak memerah dan membengkak, tetapi tidak terasa nyeri. Ia hanya akan terasa sakit atau nyeri ketika disentuh. Namun beberapa hari kemudian, rasa sakit saat disentuh dapat menghilang dengan sendirinya tetapi benjolan masih tetap ada.

Di samping itu, benjolan di kelopak mata juga bisa menimbulkan gejala lain seperti terjadi pembengkakan di sekitar mata, dan memungkinkan timbulnya iritasi ringan pada mata yang menyebabkan mata merah dan berair.

Sebagai catatan tambahan, bahwa Kalazion juga bisa menimbulkan masalah baru, seperti terbentuknya silinder pada mata akibat kornea mata terus-menerus terkena tekanan dari benjolan yang terdapat pada kelopak mata.

Baca juga :
LASIK
Mata Bengkak dan Berair, Ini Cara Mengatasinya!

Cara Mengobati Kalazion

Keberadaan Kalazion ini tidak hanya mengganggu penglihatan, tetapi juga mengganggu penampilan wajah. Umumnya Kalazion dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, namun ada juga yang membutuhkan upaya pengobatan lebih lanjut.

Pengobatan ini bisa berupa perawatan mandiri di rumah ataupun perawatan medis dengan prosedur pembedahan yang dilakukan oleh dokter mata. Hal ini karena benjolan Kalazion hanya bisa dihilangkan secara permanen dengan cara dikeluarkan cairannya atau diinsisi.

Beberapa upaya penanganan yang bisa dilakukan sendiri di rumah yaitu :

  1. Kompres kelopak mata yang terdapat kalazion dengan air hangat guna mengurangi pembengkakan. Lakukan selama 10-15 menit sebanyak 3-4 kali dalam sehari.
  2. Setelah dikompres dengan air hangat, pijat lembut area benjolan untuk memudahkan pengeluaran cairannya. Pastikan tangan Anda bersih sebelum melakukan pijatan.
  3. Bersihkan kelopak mata yang terkena Kalazion minimal dua kali sehari untuk menghapus minyak dan sel kulit mati yang terdapat di kulit sekitar benjolan.

Nah, jika Anda mulai mengalami gejala seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dan perawatan mandiri tidak kunjung membuahkan hasil, disarankan untuk segera periksakan diri ke dokter mata agar tidak menjadi semakin parah akibat penanganan yang telat.

Melalui pemeriksaan, dokter mata dapat membantu mendiagnosis apakah Anda benar menderita Kalazion atau bukan, sekaligus mendeteksi kemungkinan adanya penyakit medis lain sebagai penyebab Kalazion yang Anda alami.

Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dokter mata mengenai tindakan medis yang dapat diambil sebagai langkah pengobatan untuk mengatasi Kalazion ini, terutama bila gejalanya sudah terjadi cukup lama dan dirasa semakin parah.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter mata meliputi :

  • Memberikan obat salep atau tetes mata antibiotik untuk Kalazion yang terinfeksi.
  • Memberikan suntik kortikosteroid pada kelopak mata yang terkena Kalazion untuk mengurangi pembengkakan.
  • Melakukan operasi Kalazion dengan membuat sayatan kecil pada benjolan untuk mengeluarkan cairan di dalamnya.

Baca juga : 5 Cara Mengobati Mata Bengkak Sesuai Penyebab

Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya Kalazion, yakni :

  1. Biasakan mencuci tangan secara menyeluruh sebelum menyentuh area mata.
  2. Melakukan perawatan lensa kontak dan kacamata dengan telaten, pastikan keduanya harus bersih dan steril sebelum digunakan
  3. Mencuci muka dengan sabun untuk membersihkan kotoran dan minyak yang menempel di wajah setelah beraktivitas
  4. Rajin membersihkan sisa riasan di wajah dan hindari berbagi peralatan make up dengan orang lain
  5. Periksakan diri secara rutin ke dokter mata, jangan menunggu sakit dahulu baru berobat

Pemeriksaan mata secara berkala sangat dianjurkan oleh dokter sebagai upaya untuk membantu mendeteksi dan mengatasi permasalahan pada mata sedini mungkin.

Untuk mendapatkan penanganan yang tepat terkait Kalazion dan permasalahan mata lainnya, segera lakukan pemeriksaan mata dengan dokter spesialis mata di layanan kesehatan mata terdekat.

Sumber : dr. Irma A Pasaribu, SpM

 

Saksikan pula video edukasi kesehatan mata lainnya berikut :

Bagikan:

Berikan Komentar