kacamata bikin minus bertambah
Diposting oleh :

Kacamata Bikin Minus Bertambah? Kenalan dengan Kelainan Refraksi Dulu, Yuk!

Mata minus merupakan gangguan mata yang umum diidap banyak orang. Cara mengatasinya salah satunya yaitu mengenakan kacamata. Namun, tak sedikit orang beranggapan bahwa mengenakan kacamata bikin minus bertambah. Benarkah?

Dalam khazanah medis, mata minus tergolong ke dalam jenis kelainan refraksi, yang disebut juga anomali refraksi. Timbul Pertanyaan, apa sih yang dimaksud refraksi itu?

Menurut dr.Irma Pasaribu, Sp.M, dokter spesialis mata dari Klinik Mata KMU, Gresik, Jawa Timur,  refraksi itu penglihatan yang sejajar atau cahaya yang masuk atau penglihatan yang masuk tepat di retina

“Retina itu adalah saraf mata. Jadi, sumbu bola mata. Panjang bola mata itu ideal kalau apa yang kita lihat itu terlihat jelas. Itu kita sebut refraksi,” katanya.

Baca juga: Gejala Mata Minus pada Anak yang Sering Diabaikan

Kelainan refraksi

Dokter Irma menuturkan bahwa untuk mengukur apakah refraksi kita itu ada kelainan atau tidak, kita perlu mengukurnya dengan melakukan pemeriksaan refraksi. “Orang awam bilang pemeriksaan kacamata. Kita akan mengetahui apakah tajam penglihatan kita itu kurang dibandingkan dengan orang normal. Dengan jarak tertentu, ya. Biasanya kita pakai ukuran 5 meter atau 6 meter untuk mengukurnya,” jelas dokter Irma.

Dokter Irma lebih lanjut menerangkan bahwa pada kelainan refraksi ini, biasanya bola mata pasien terlalu panjang sehingga sinar yang jatuh tidak tepat pada saraf mata, tidak tepat pada retina. 

“Atau saraf matanya terlalu kecil. Akhirnya, penglihatannya itu jatuhnya tidak tepat di retina. Tapi, di belakang retina. Nah, supaya tepat di retina, untuk sumbu mata yang terlalu panjang, bola mata yang terlalu panjang atau yang terlalu pendek, di depan kornea, kita beri lensa, ya,” papar dokter Irma.

Ihwal lensanya, tergantung pada kelainannya. “Kalau sumbu bola matanya terlalu panjang, kita beri spheris lensa negatif, lensa cekung. Orang awam bilang dikasih lensa minus, ya. Tetapi, kalau bola matanya itu pendek, ya, kecil, kita beri spheris lensa positif atau orang bilang lensa positif, lensa plus seperti itu,” terang dokter Irma.

Dokter Irma menerangkan pula bahwa tatkala permukaan kornea itu tidak rata, tidak mulus, maka  otomatis sinar yang jatuh di retina tidak satu, tapi banyak. “Nah, kita sebut itu kelainannya adalah astigmat. Tetapi, orang awam menyebut itu silinder. Kenapa kok disebut silinder? Karena astigmat ini kita koreksi dengan lensa silinder,” tegas dokter Irma.

Dokter Irma menambahkan bahwa silinder itu bukan berarti parah. “Silinder itu adalah salah satu model lensa yang akan kita pasang. Jadi, lensa itu ada spherisnya, bisa positif atau negatif. Kemudian, ada yang silinder. Itu semua bisa mengkoreksi untuk penglihatan kita,” sambungnya.

Baca juga: 6 Tanda Mata Minus yang Mudah Diketahui

Gejala dan keluhan mata minus 

Salah satu gejala dan keluhan mata minus adalah penglihatan menjadi buram, terutama saat harus melihat objek yang agak jauh.

“Otomatis kalau, misalnya, sinar jatuh tidak tepat di saraf mata, tidak tepat di retina, penglihatan kita jadi burem.  Nah, itu salah satu gejalanya adalah buram. Kadang-kadang untuk melihat jauh itu kita harus memicingkan mata. Yang kedua, maju ke objek. Itu terjadi pada anak-anak usia sekolah. Dia selalu maju ke dekat papan tulis atau dia tanya ke temen-nya itu tulisannya apa,” jelasnya.

Gejala lainnya, kata dokter Irma, yaitu pusing. “Karena apa? Harusnya pada saat kita melihat jauh itu tanpa akomodasi. Artinya rileks. Benar-benar rileks tanpa kita paksa. Kalau kita tidak kelihatan, artinya kita memaksa diri kita itu untuk berakomodasi. Nah, itu, cepat lelah, pusing. Jadi, akhirnya keluhan itu akan muncul terus menerus. Kadang-kadang sampai ada yang naik turun tangga itu sering terjungkal . Nah, itu karena fokusnya nggak sesuai. 

dipikir sudah nyampe ternyata belum. Biasanya itu pada orang orang yang astigmat,” jabar dokter Irma.

Kacamata bikin minus bertambah?

Sementara kalangan beranggapan bahwa mereka yang bermata minus jangan mengenakan kacamata terus menerus karena nanti bakal tambah tebal ukurannya. Dengan kata lain, mengenakan kacamata bikin minus bertambah. Benarkah demikian?

Kenapa sebagian orang yakin bahwa kacamata bikin minus bertambah?  Apakah memang kacamata bikin minus bertambah? Atau apakah anggapan kacamata bikin minus bertambah ini mitos belaka?

“Karena ukuran bola mata itu akan bertambah panjang sesuai dengan pertumbuhan badan kita. Jadi, kalau kita semakin tinggi, kemudian ukuran kaki kita juga semakin panjang. Itu sama dengan ukuran bola mata. Sama dengan ukuran kacamata. Dia akan nambah terus sesuai dengan pertumbuhan bola matanya. Tetapi, suatu saat dia akan stuck. Dia akan berhenti. Karena apa? Pertumbuhannya berhenti,” dokter Irma menjelaskan.

Baca juga: Bumil Minus Tinggi isa Melahirkan Normal?  

Menurutnya, kacamata itu pada intinya adalah alat bantu untuk melihat jelas pada kelainan refraksi. “Jadi, bukan berarti kalau sudah pakai kacamata, nambah terus,” tutur dokter Irma.  

Mata minus, tambah dokter Irma, jika dibiarkan berbahaya. “Kalau dibiarkan, jelas, bahaya. Itu akan timbul komplikasi. Pertama, juling. Kedua, mata malas atau amblyopia,” katanya.

Kacamata bikin minus bertambah? So, bisakah tidak mengenakan kacamata?

Mereka yang telah mengidap mata minus tapi tidak mau mengenakan kacamata, dapat memilih metode lain. “Caranya dengan lasik, dioperasi. Untuk menghilangkan kelainan refraksi itu. Please, jangan pakai kontak lens, apalagi beli online. Banyak sekali lho kontak lens bekas. Nanti, akhirnya jadi timbul masalah baru,” jelasnya. 

Masalah baru yang dimaksud oleh dokter Irma terkait penggunaan kontak lens itu adalah terjadinya keratitis dan ulkus. “Ulkus itu borok, ya. Jadi, matanya membubur, melting, lunak,” kata dokter Irma.

Lebih jauh, ia menerangkan bahwa dokter mata jarang sekali memberikan kontak lens sebagai pengganti kacamata karena efek samping atau komplikasi memakai kontak lens itu sangat berbahaya.

“Kalau benar-benar nggak mau pakai kacamata nih, ya udah dilasik aja. Tapi, sebelum dilasik, kita harus melakukan serangkaian pemeriksaan. Apakah layak untuk menjalani lasik, jadi dilakukan screening awal untuk memastikan seberapa aman lasik dikerjakan untuk pasien bersangkutan,” paparnya.

prosedur operasi lasik aman

Sekarang, bagaimana agar mata minus yang diderita tidak progresif? Dokter Irma menyarankan untuk menerapkan formula 20-20-20.  “Setiap dua puluh menit di depan gadget, 20 detik untuk melihat jauh sepanjang 20 feet atau enam meter.  Itu yang akan memperlambat kelainan refraksi,” sarannya.

Soal banyak makan wortel, dokter Irma menjelaskan bahwa tak perlu memilih-milih sayur atau buah. Semua baik untuk kesehatan mata. “Tapi, sayur dan buah tidak menjadikan ukuran kacamata berkurang. Untuk obat-obatan, seperti obat tetes, juga sama tidak bisa,” tegasnya.

Baca juga: Mitos Seputar Mata

Periksa mata rutin cegah kacamata bikin minus bertambah?

Terkait mata minus dan kesehatan mata secara umum, dokter Irma menyarankan agar kita rutin memeriksakan penglihatan kita.”Kontrol minimal tiap enam bulan sekali. Kacamata tidak bisa dipakai seumur hidup.  Kita ke dokter mata itu jangan nunggu kacamata pecah, ilang kacamatanya atau pusing,” kata dokter Irma.

Sahabat, apa yang disarankan dokter Irma tersebut perlu sekali kita perhatikan. Bagaimanapun, kontrol rutin merupakan salah satu kunci penting menjaga kesehatan mata kita.

Jika Anda perlu melakukan konsultasi dokter mata, misalnya untuk memastikan gejala katarak, misalnya,  jangan ragu untuk segera menghubungi kami.

Begitu juga bagi Anda yang ingin mendapat informasi lebih rinci mengenai operasi katarak berbayar maupun operasi katarak gratis.

 

Narasumber:
dr. Irma Pasaribu, Sp.M

Untuk mendapatkan update terkini seputar kesehatan mata terkini berikut layanan pengobatan mata, silahkan simak dan ikuti kanal YouTube kami.

Bagikan:

Berikan Komentar