Apa yang kita suapkan ke mulut kita bisa saja menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit yang menggerogoti organ-organ tubuh kita. Terkait soal penglihatan, beberapa jenis makanan dicap sebagai makanan penyebab Katarak kareana dapat turut menjadi penyebab Katarak – yang jika tidak ditangani dapat berakhir dengan kebutaan permanen. Apa saja makanan penyebab Katarak itu? Bagaimana kita menghindari makanan penyebab Katarak? Yuk, kita simak uraian lengkapnya berikut ini.
Daftar Isi
ToggleKatarak dan Penyebabnya
Katarak pada dasarnya adalah sebuah kondisi di mana lensa mata berubah menjadi keruh. Buntutnya, terjadilah penurunan penglihatan.
Lensa mata mestinya jernih sehingga memungkinkan cahaya melewati Retina di bagian belakang mata. Dari sinilah, cahaya diubah menjadi sinyal yang lantas dikirim ke otak. Tatkala Katarak terjadi, lensa mata menjadi keruh atau buram, sehingga cahaya terhalang dan menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau tidak jelas.
Gejala Katarak mencakup antara lain penglihatan kabur, melihat warna yang kian memudar, kesulitan melihat di malam hari, sensitivitas terhadap cahaya, melihat cincin cahaya berbentuk lingkaran atau lengkungan (halo) di sekitar objek bercahaya, resep ukuran kacamata atau lensa kontak sering berubah-ubah.
Sejauh ini, Katarak paling sering dikait-kaitkan dengan proses penuaan. Faktanya, Katarak selama ini merupakan penyebab utama gangguan penglihatan pada mereka yang berusia lanjut. Meski demikian, Katarak dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti cedera, penggunaan obat-obatan tertentu secara berkepanjangan (seperti kortikosteroid), paparan sinar matahari yang berlebihan, atau sebagai komplikasi dari kondisi medis lain seperti Diabetes maupun Hipertensi.
Selain itu, Katarak dapat disebabkan pula oleh makanan. Artinya, ada makanan-makanan penyebab Katarak. Karenanya, kita perlu pula menjaga pola makan kita. Beberapa makanan penyebab Katarak, seperti makanan tinggi gula, makanan berminyak/berlemak sudah selayaknya kita hindari demi mengurangi risiko Katarak.
Baca juga:
8 Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan Mata
Waspada Beberapa Gangguan Mata Karena Kolesterol Tinggi
Makanan Tinggi Gula sebagai Makanan Penyebab Katarak
Seperti disinggung di muka, beberapa makanan menjadi penyebab Katarak. Salah satu yang perlu diwaspadai sebagai makanan penyebab Katarak yaitu makanan tinggi gula, yang memicu naiknya kadar gula darah.
Pada saat kadar gula darah terus-menerus meninggi, terjadi proses yang disebut glikasi. Ini adalah proses di mana molekul gula mengikat protein dalam tubuh, termasuk yang ada di lensa mata.
Glikasi protein lensa dapat menyebabkan protein menjadi kaku dan keruh, yang berkontribusi pada kekaburan penglihatan, yang menjadi salah satu gejala Katarak. Lensa mata sendiri bergantung pada protein yang jernih dan fleksibel untuk memfokuskan cahaya dengan benar, dan glikasi dapat mengganggu fungsi ini.
Pada orang dengan kadar gula darah tinggi, glukosa dapat diubah menjadi sorbitol – sejenis alkohol gula. Konversi ini terjadi di berbagai jaringan, termasuk lensa mata. Kabar buruknya, sorbitol cenderung menumpuk di dalam lensa dan menyebabkan stres osmotik. Ini berarti air ditarik ke dalam lensa untuk menyeimbangkan konsentrasi sorbitol, yang akhirnya menyebabkan lensa membengkak dan berubah bentuk. Seiring waktu, pembengkakan tersebut dapat menyebabkan perubahan pada struktur lensa mata, yang memicu pembentukan Katarak.
Kadar gula darah tinggi meningkatkan pula produksi radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel melalui proses yang dikenal sebagai stres oksidatif. Lensa mata kita sangat rentan terhadap stres oksidatif, yang dapat merusak protein dan serat di dalam lensa.
Antioksidan sesungguhnya dapat membantu menetralkan radikal bebas. Sayangnya, pada orang dengan asupan gula tinggi, antioksidan tubuh dapat kewalahan, yang berujung pada kerusakan sel dan munculnya Katarak.
Kadar gula darah yang tinggi secara kronis dapat memicu respons inflamasi tingkat rendah di dalam tubuh, termasuk di mata. Inflamasi ini dapat berkontribusi pada kerusakan jaringan di lensa, sehingga memperburuk risiko pembentukan katarak.
Makanan-makanan tinggi gula meningkatkan risiko Diabetes. Dan Diabetes dapat mempercepat proses penuaan pada lensa, membuat penderita Diabetes lebih rentan terserang Katarak. Faktanya, pasien Diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan katarak pada usia lebih muda dibandingkan dengan mereka yang non-Diabetes. RisikoKatarak pada penderita Diabetes umumnya adalah 2-5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengidap Diabetes.
Baca juga:
Mata Kabur pada Penderita Diabetes dan 3 Solusinya
Prosedur Bius pada Operasi Lasik Mata, Simak Penjelasannya
Bahaya Computer Vision Syndrome pada Anak sejak Pandemi
Makanan Berminyak sebagai Makanan Penyebab Katarak
Sama seperti halnya makanan tinggi gula, makanan-makanan berminyak/berlemak termasuk makanan penyebab Katarak. Makanan yang tinggi lemak, seperti lemak trans (yang ditemukan dalam beberapa makanan olahan dan gorengan) dan lemak jenuh (yang ditemukan dalam daging berlemak, mentega, dan produk susu penuh lemak), dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Kolesterol tinggi telah dikaitkan dengan perkembangan Katarak, terutama Katarak kortikal, yang mempengaruhi tepi lensa.
Seperti juga makanan tinggi gula, makanan berlemak memicu stres oksidatif dalam tubuh, yang, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, merupakan salah satu faktor kunci dalam pembentukan Katarak. Lemak dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan radikal bebas, yang menyebabkan kerusakan pada lensa mata.
Di sisi lain, mengkonsumsi lemak berlebihan dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko untuk terjadinya sindrom metabolik dan Diabetes tipe 2. Dan kondisi tersebut terkait dengan peningkatan risiko Katarak.
Di samping itu, makanan-makanan tinggi lemak dapat memperburuk resistensi insulin, yang pada gilirannya membuat pengendalian kadar gula darah lebih sulit, yang, justru makin meningkatkan risiko Katarak. Singkatnya, makanan berminyak/berlemak juga merupakan makanan penyebab Katarak.
Baca juga:
Penyebab Pembuluh Darah Jessica Mila Pecah
Apa Boleh Melihat Gerhana Matahari?
Makanan Olahan Berpengawet sebagai Makanan Penyebab Katarak
Selain makanan tinggi gula dan makanan berminyak/berlemak, makanan olahan berpengawet masuk pula ke dalam kategori makanan penyebab Katarak. Pasalnya, banyak makanan olahan berpengawet mengandung tinggi lemak maupun tinggi gula.
Bukan rahasia lagi, makanan olahan kerap mengandung kadar gula tambahan yang tinggi, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Seiring waktu, kondisi ini meningkatkan risiko Katarak, terutama pada individu yang berisiko atau memiliki diabetes.
Makanan olahan berpengawet biasanya pula rendah nutrisi esensial seperti vitamin A, C, dan E, serta antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin yang notabene penting untuk kesehatan mata.
Kurangnya nutrisi dapat membuat mata lebih rentan terhadap kerusakan oksidatif, sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya Katarak. Pada saat yang sama, makanan olahan seringkali kekurangan serat makanan, yang penting untuk menjaga kadar gula darah yang stabil. Sebagaimana telah dipaparkan di muka, kadar gula darah yang tinggi adalah faktor risiko bagi munculnya Katarak.
Terkait bahan pengawet, bahan ini ditengarai turut berkontribusi pada stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh. Meskipun dampak langsung bahan kimia ini terhadap pembentukan Katarak belum sepenuhnya dipahami, bahan-bahan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan, yang mungkin saja berpotensi meningkatkan risiko Katarak.
Tingginya konsumsi makanan olahan berpengawet dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan kronis seperti Penyakit Kardiovaskular, Hipertensi, dan Diabetes. Kondisi-kondisi tersebut terkait dengan risiko Katarak yang lebih tinggi karena dampaknya terhadap sirkulasi darah, stres oksidatif, dan kesehatan mata secara keseluruhan. Oleh sebab itu, makanan olahan berpengawet juga perlu dihindari karena sebagai makanan penyebab Katarak.
Baca juga:
Sklera Pelindung Mata yang Tak Terlihat
Infeksi Cacing yang Menyerang Mata
Hindari Penyakit Mata dengan Jaga Pola Makan
Dengan mempertimbangkan adanya makanan-makanan penyebab Katarak, maka menjaga pola makan penting dilakukan. Hal ini bukan hanya agar terhindar dari Katarak, tetapi juga agar terhindar dari berbagai penyakit lainnya.
Dengan menghindari makanan tinggi gula, misalnya, bukan saja bakal menurunkan risiko Diabetes, tetapi juga menurunkan risiko terserang Katarak.
Dengan menjaga pola makan, kita menurunkan pula risiko kegemukan atau obesitas. Luas diketahui, kegemukan meningkatkan risiko sindrom metabolik yang memicu munculnya sejumlah gangguan kondisi kesehatan. Termasuk kesehatan mata.
Di samping menjaga pola makan, tak kalah pentingnya yaitu melakukan konsultasi dokter mata dan pemeriksaan mata secara teratur. Lebih-lebih bagi mereka yang telah memiliki gejala Katarak.
Untuk pemeriksaan mata, Anda bisa mengunjungi rumah sakit maupun klinik mata. Dan khusus untuk pengobatan Katarak, Anda dapat mengunjungi RS & Klinik Mata KMU.
RS & Klinik Mata KMU merupakan pusat layanan kesehatan yang telah berpengalaman selama 14 tahun. Dengan fasilitas lengkap dan modern serta didukung oleh dokter-dokter mata berpengalaman, saat ini RS & Klinik Mata KMU memiliki layanan operasi Katarak premium. Ini adalah operasi katarak dengan metode fakoemulsifikasi (tanpa jahit) serta layanan yang bisa mengoreksi Katarak serta kelainan refraksi.
Operasi Katarak premium di RS & Klinik Mata KMU ini memiliki sejumlah keunggulan sebagai berikut:
- Dapat mengoreksi Kelainan Refraksi sekaligus.
- Minim sayatan dan tanpa jahitan.
- Proses cepat, kurang lebih 15 Menit.
- Pasien bisa pulang usai menjalani operasi.
- Pemulihan pasca operasi lebih mudah dan cepat.
- Dapat dilakukan untuk semua jenis Katarak.
- Mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan setelah operasi.
- Bisa mengoreksi penglihatan jarak dekat, menengah, dan jauh.
- Pilihan lensa lensa lengkap, mulai dari monofocal, edof hingga multifocal.
Anda dapat memilih layanan ini untuk terbebas dari Katarak sekaligus kacamata, sehingga pasca operasi aktivitas jadi lebih bebas. cukup 1 tindakan untuk 2 keluhan.
Baca juga:
Membaca Sambil Tiduran Sebabkan Mata Minus? Begini Faktanya
Nutrisi untuk Mata
Agar tetap sehat dan berfungsi secara optimal, mata kita perlu nutrisi. Menurut dr. Rigan Ndaru Wicaksono, SpM, dokter mata di Rumah Sakit Muhammadiyah, Selogiri, Wonogri, Jawa Tengah, selain vitamin A, mata kita membutuhkan pula sejumlah vitamin lainnya. Satu di antaranya yakni vitamin B2. Vitamin ini bersifat sebagai koenzim untuk membantu pertumbuhan sel.
Selain itu, juga untuk memetabolisme energi sel. Apabila kekurangan vitamin B2, maka bakal meningkatkan risiko Katarak di usia di atas 40 tahun. Sumber vitamin B2 cukup beragam, mulai dari telur, liver (hati), sayur hijau, maupun susu.
Selain itu, mata kita membutuhkan vitamin E. Ini adalah vitamin yang bersifat antioksidan. Vitamin ini berperan dalam menghambat degenerasi Retina. Sumber vitamin E ada pada sayur-sayur dan buah-buah yang berwarna terang. Kangkung, wortel, pepaya adalah beberapa di antaranya.
Tak kalah pentingnya untuk kesehatan mata adalah vitamin C, yang sering disebut pula asam askorbat. Fungsi utama vitamin C yaitu sebagai antioksidan. Vitamin C berperan melawan oksidasi akibat sinar ultraviolet (UV) dan denaturasi. Seperti diketahui, sinar UV akan mengakibatkan oksidasi dalam sel yang menyebabkan denaturasi bola mata. Vitamin C bisa menghambat denaturasi.
Zat/Nutrisi Lain untuk Mata
Ditambahkan dr. Rigan, di luar vitamin-vitamin tersebut, terdapat pula beberapa zat/nutrisi penting lainnya yang berperan dalam menopang kesehatan mata. Beberapa zat/nutrisi itu sebagai berikut.
- Omega 3 Asam lemak
Mengutip hasil penelitian terbaru, dr. Rigan menyebut pemberian asam lemak omega tiga sangat berperan dalam menghambat degenerasi Retina.
Dijelaskannya bahwa asam lemak ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga perlu diambil dari sumber lain. “Sumber asam lemak omega tiga ini biasanya dari ikan laut dalam. Contohnya Salmon, tuna. Tapi, jangan khawatir sebagai negara agraris, kacang-kacangan dan sayuran hijau, walau kadarnya lebih rendah, juga memiliki kandungan asam lemak omega tiga,” terangnya.
Ia menyarankan bahwa kalau sudah umur 40, perlu dipikirkan untuk meningkatkan nutrisi dengan menambah makanan ikan laut sebagai menu kita.
- Zinc dan selenium
Keduanya merupakan mineral yang dalam jumlah sedikit tapi sangat dibutuhkan. Zinc ini mineral yang memiliki efek menghambat awalnya degenerasi. Jadi untuk mencegah degenerasi. Zinc dapat kita temukan dalam produk tahu, susu, kerang dan kacang kacangan. Adapun selenium digunakan sebagai koenzim untuk perbaikan syaraf mata di tingkat seluler. Sumber selenium yaitu beras merah, tahu, kacang-kacangan
- Lutein dan Zeaxanthin
Kedua zat ini diperoleh dari ikan laut dalam dan alga. Menurut dr. Rigan, meski masih kontroversi dalam penggunaannya, kedua zat ini bisa menghambat degenerasi Retina pada 10 persen populasi. Sumber lutein dan zeaxanthin secara natural dapat ditemukan di sayur hijau seperti brokoli dan buah-buahan berwarna terang.
Sahabat, demikian uraian tentang makanan penyebab Katarak. Dengan menghindari makanan-makanan penyebab Katarak, selain kita bakal memiliki kemungkinan lebih kecil terserang Katarak, kita juga bakal memiliki kans yang juga lebih kecil untuk terserang sejumlah penyakit lainnya.
Sumber: dr. Rigan Ndaru Wicaksono, SpM
https://www.youtube.com/shorts/fCKY-_-JOc8