oftalmoskopi
Diposting oleh :

Mengenal Oftalmoskopi, Prosedur Deteksi Dini Keluhan Retina

Mata merupakan organ tubuh yang dinilai cukup kompleks, di mana secara anatomi memiliki bagian yang dapat diamati secara langsung dan ada yang memerlukan peralatan khusus karena letaknya yang tidak terjangkau penglihatan langsung. 

Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap prosedur diagnosis ketika terjadi gangguan pada mata. Proses diagnosis tentu akan lebih mudah apabila gangguan yang terjadi letaknya di mata bagian luar. 

Lantas, bagaimana jadinya jika yang bermasalah adalah mata bagian dalam, seperti halnya Retina?

Di masa sekarang, Anda tidak perlu khawatir, sebab telah hadir banyak teknologi yang membantu proses diagnosis gangguan mata bagian dalam. Salah satunya yaitu prosedur Oftalmoskopi yang membantu mendeteksi keluhan pada Retina.

Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai Oftalmoskopi melalui ulasan berikut ini!

Baca juga :
Retinitis Pigmentosa, Gangguan Mata Berawal dari Rabun Senja
Mengenal Vitrektomi: 2 Jenis Operasi Mata pada Bagian Retina

Apa Itu Oftalmoskopi?

Oftalmoskop adalah alat khusus yang digunakan untuk melakukan deteksi dini berbagai penyakit di area belakang mata (fundus). Prosedur pemeriksaan ini disebut Oftalmoskopi.

Adapun area belakang mata yang dimaksud yaitu:

  • Retina, merupakan lapisan tipis sel yang terletak di bagian belakang bola mata dan sangat peka terhadap cahaya, termasuk juga titik makula di tengah retina.
  • Cakram Optik, merupakan saraf optik mata yang berperan menangkap informasi dari retina dan mengantarkannya ke otak.
  • Koroid, merupakan selaput tipis dan lembab yang bertugas memasok asupan nutrisi dan oksigen untuk retina.

Bentuk dari Oftalmoskop sendiri cukup sederhana, bersifat portable, dan jika dilihat sekilas akan menyerupai tongkat narsis.

alat untuk oftalmoskopi (oftalmoskop)

Bagi dokter mata, alat tersebut sangatlah penting, sebab dapat membantu mengamati struktur dalam mata secara mendetail sehingga dapat mengidentifikasi kerusakan mata dan memberikan rencana penanganan yang sesuai.

Oftalmoskopi menjadi salah satu prosedur yang wajib dan pasti akan Anda temui ketika menjalani pemeriksaan mata secara menyeluruh.

Kegunaan Oftalmoskopi

Oftalmoskop termasuk dalam perangkat medis yang sering digunakan oleh dokter spesialis mata, khususnya ketika dihadapkan dengan hal-hal berikut ini:

1. Pemeriksaan Retina

Dengan prosedur Oftalmoskopi, akan memudahkan dokter mata untuk mendiagnosis penyakit pada Retina. Beberapa kondisi yang dapat dideteksi menggunakan alat ini diantaranya yaitu robekan Retina, infeksi Retina, Retinopati Diabetik, degenerasi makula, dll.

2. Visualisasi Pembuluh Darah

Oftalmoskopi memungkinkan dokter untuk bisa mengamati pembuluh darah di bagian dalam mata. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi perubahan pembuluh darah di mata yang mengindikasikan masalah kesehatan lainnya seperti Diabetes dan Darah Tinggi.

3. Pemantauan Glaukoma

Oftalmoskopi dapat membantu memantau kondisi saraf optik dan tekanan dalam mata. Oleh karenanya, alat ini akan sangat membantu dalam memonitor pasien Glaukoma.

4. Penyelidikan Masalah Mata Lainnya

Masalah lainnya seperti pembengkakan, peradangan, infeksi atau adanya benda asing di mata dapat juga dideteksi dengan Oftalmoskopi.

Oftalmoskopi sangat efektif dalam mendeteksi gangguan mata sejak sangat awal atau sesaat setelah keluhan muncul. Dengan begitu, keluhan dapat segera diatasi sehingga tidak berkembang menjadi gejala yang lebih serius.

Baca juga :
Katarak
Operasi Katarak
Operasi Katarak Gratis

Prosedur Oftalmoskopi

Sebelum dilakukan prosedur Oftalmoskopi, dokter mata akan memberikan obat tetes mata khusus terlebih dahulu yang bertujuan untuk melebarkan pupil mata sehingga memudahkan dokter untuk memeriksa bagian dalam mata Anda.

Dibutuhkan waktu sekitar 15-20 menit agar pupil dapat terbuka sepenuhnya. Setelah itu dokter dapat mulai melakukan pemeriksaan dengan prosedur Oftalmoskopi menggunakan alat Oftalmoskop.

Oftalmoskop berfungsi sebagai alat bantu dokter mata dalam menerangi dan memperbesar gambaran di dalam mata, sehingga dokter dapat mengidentifikasi gangguan pada mata dan berbagai penyebabnya.

Ada tiga macam teknik pemeriksaan dalam prosedur Oftalmoskopi, yaitu:

Oftalmoskopi Langsung (Direct)

pemeriksaan mata dengan oftalmoskopi

Prinsip kerja dalam teknik ini yaitu dokter mata akan melakukan pemeriksaan pada bagian dalam mata Anda secara langsung di dalam ruangan dengan kondisi yang gelap.

Dokter akan mengarahkan sinar Oftalmoskop ke pupil mata dan memeriksa mata Anda. Kemudian dokter akan melihat langsung kondisi bagian dalam mata Anda melalui lensa pada Oftalmoskop.

Anda akan diminta untuk mengarahkan pandangan ke beberapa arah yang berbeda. Dokter mungkin juga akan menggunakan probe kecil dengan permukaan tumpul untuk memberikan sedikit tekanan pada bola mata Anda untuk melihat kondisi bagian belakang mata.

Oftalmoskopi Tidak Langsung (Indirect)

pemeriksaan mata oleh dokter mata

Teknik ini memungkinkan dokter untuk mengamati struktur bagian belakang mata dengan lebih rinci karena dilakukan menggunakan Oftalmoskop lensa 20 dioptri. 

Lensa tersebut membantu dokter dalam melihat kondisi retina dan bagian belakang mata dengan lebih jelas dan detail. Dengan begitu, dokter tidak perlu melakukan pemeriksaan terlalu dekat pada mata pasien seperti oftalmoskopi direct.

Anda akan diminta untuk berbaring atau duduk dengan posisi bersandar. Kemudian, dokter akan menyalakan cahaya yang ditempatkan di dahinya dan memeriksa bagian belakang mata menggunakan lensa khusus yang ditempatkan dekat dengan mata Anda.

Dokter mungkin meminta Anda untuk fokus pada arah tertentu selama pemeriksaan ini. Pemeriksaan ini juga melibatkan sedikit tekanan langsung pada bola mata sehingga tidak disarankan untuk bayi.

Biasanya, pemeriksaan oftalmoskopi indirect dilakukan untuk mendeteksi kelainan yang mungkin disebabkan oleh Ablasi Retina, yaitu kondisi ketika retina terlepas dari bagian belakang mata.

Oftalmoskopi Pakai Slit-Lamp

oftalmoskopi slit lamp

Oftalmoskopi juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat bernama slit-lamp. Alat ini digunakan untuk menembakkan sinar berbentuk garis tipis ke dalam mata, sehingga pemeriksaan bagian belakang mata dapat lebih detail dan jelas.

Dalam pemeriksaan ini, Anda akan duduk di depan alat slit-lamp tersebut dan diminta menempatkan dagu dan dahi Anda pada alat tersebut agar posisi kepala stabil. 

Selanjutnya, dokter akan mendekatkan lensa kecil dan mikroskop pada alat tersebut ke mata untuk melihat dan mengamati bagian belakang mata Anda.

Baca juga : LASIK

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan mengidentifikasi kondisi mata Anda melalui temuan-temuan selama pemeriksaan. Jika jelas ditemukan masalah pada mata Anda, maka dokter akan memberikan instruksi pengobatan dan tindakan lebih lanjut.

Umumnya, pemeriksaan oftalmoskopi secara keseluruhan hanya memerlukan waktu sekitar 5-10 menit.

Risiko Oftalmoskopi

Bagi sebagian orang, pemeriksaan oftalmoskopi mungkin dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan, tetapi umumnya tidak menyebabkan rasa sakit.

Sejumlah efek samping yang mungkin dapat Anda alami yaitu penglihatan yang kabur atau mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya selama beberapa jam setelah pemeriksaan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak mengemudi sendiri setelahnya.

Segera hubungi dokter dan lakukan konsultasi dokter mata jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut atau bahkan mengalami gangguan penglihatan setelah pemeriksaan.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, penggunaan obat tetes mata untuk pemeriksaan oftalmoskopi juga bisa menyebabkan efek samping seperti sensasi pusing, mual, muntah, mulut kering, dan nyeri di mata.

Selain itu, obat tetes mata juga bisa menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang. Biasanya, dokter akan menghindari penggunaan obat tetes mata jika ada riwayat alergi pada pasien. Karenanya, beritahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat tertentu.

Katakan juga pada dokter apabila Anda menderita Glaukoma atau memiliki riwayat keluarga yang menderita kondisi tersebut. Sebab, penggunaan obat tetes mata yang terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan bola mata dan memperburuk kondisi Glaukoma Anda.

Baca juga : Apa Saja Pantangan Penderita Glaukoma

Mulai Rutin Periksa Mata Yuk!

Terkadang, tidak terlihat ada sakit bukan berarti tidak ada penyakit. Kemungkinan penyakit tersebut bisa terletak di bagian belakang mata yang tidak mudah untuk diamati secara langsung, sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter mata.

Jika ditemukan gejala awal kerusakan pada retina, saraf, atau pembuluh darah pada mata Anda, penanganan dini sangat disarankan untuk mencegah berkembangnya penyakit menjadi lebih parah.

Oleh karena itu, penting untuk menjalani pemeriksaan mata secara rutin, termasuk salah satunya adalah melakukan prosedur oftalmoskopi dengan alat oftalmoskop. 

Meskipun ada rasa tidak nyaman selama proses tersebut, namun melalui langkah ini, penyakit mata serius dapat terdeteksi sejak dini sehingga memudahkan proses pengobatan dan pemulihan.

Sumber : dr. Fitria Romadiana, SpM(K)

 

Simak juga yuk video edukasi kesehatan mata lainnya berikut ini :

Bagikan:

Berikan Komentar