Retinopati Prematuritas
Diposting oleh :

Retinopati Prematuritas (ROP): Mengenal Gejala, Penyebab, Stadium dan Pengobatannya

Retinopati Prematuritas (ROP) atau yang banyak disebut juga sebagai Retinopathy of Prematurity (ROP) merupakan salah satu keluhan atau penyakit yang menyerang Retina dan kebanyakan menyerang bayi. Retina merupakan bagian dari anatomi mata yang berperan penting dalam proses penglihatan manusia. Retina adalah jaringan tipis yang melapisi sisi dalam, letak Retina ini berada di belakang bola mata yang berfungsi untuk menangkap cahaya.

Bila terdapat keluhan dalam Retina, maka secara otomatis akan terjadi gangguan penglihatan pada penderitanya. Hal ini tentu menjadi masalah yang harus segera mendapatkan penanganan cepat dan tepat.

Pengertian Retinopati Prematuritas

Retinopati Prematuritas (ROP) adalah kerusakan Retina akibat kelainan pertumbuhan pembuluh darah pada bayi yang lahir prematur. Kelainan Retina ini terjadi pada bayi yang lahir kurang dari 30 minggu, dengan badan kurang dari 1,25 kilogram. Hal ini disebabkan karena Retina bayi belum cukup berkembang dan belum berfungsi secara sempurna.

Retinopati Prematuritas
perbedaan mata normal dan Retinopati Prematuritas (ROP)

Tidak semua bayi prematur akan mengalami Retinpati Prematuritas. Berdasarkan Jurnal Cermin Kedokteran (2020) ada sekitar 30% bayi prematur di Indonesia yang mengalami kondisi ini.  Sebenarnya penyakit ini tergolong ringan dan dapat pulih sendiri dengan seiring waktu. Namun jika gangguan retina ini terlambat terdeteksi dan tidak segera ditangani, bayi akan memiliki rIsiko mengalami kebutaan permanen.

Faktor Penyebab Retinopati Prematuritas (ROP)

Retinopati Prematuritas
bayi prematur memiliki potensi terkena Retinopati Prematuritas (ROP)

Sampai saat ini penyebab munculnya penyakit ini masih belum dapat diketahui secara pasti. Namun untuk bayi dengan kelahiran prematur memiliki beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjangkitnya Retinopati Prematuritas. Beberapa faktor tersebut adalah

  • Terpapar konsentrasi oksigen yang tinggi (hiperoksidasi) saat baru lahir
  • Hipoksemia (kekurangan oksigen selama di dalam kandungan)
  • Memiliki periode detak jantung yang lambat (bradikardi)
  • Infeksi dalam rahim
  • Kelainan genetik

Artikel terkait:

Gejala Retinopati Prematuritas    

Gejala penyakit ini lebih sulit terlihat sebab tidak ada gejala fisik yang jelas. Namun, dokter mata atau oftalmologis berpengalaman bisa mendeteksinya. Jika bayi anda lahir prematur, segera periksakan bayi anda ke rumah sakit atau klinik mata. Nantinya dokter akan melakukan skrining retina menggunakan alat oftalmoskopi untuk memeriksa kondisi Retina bayi. Pada tahap yang paling parah akan muncul beberapa gejala Retino Prematuritas seperti :

  • Nistagmus (gerakan mata abnormal),
  • Strabismus (mata juling)
  • Leukocoria (pupil terlihat putih).

Karenanya jika bayi anda terlihat memiliki salah satu gejala tersebut, segera periksakan bayi anda ke dokter spesialis mata untuk meminimalisir risiko kebutaan dini.

Stadium Retinopati Prematuritas

Retinopati Prematuritas
tahapan perkembangan Retinopati Prematuritas (ROP)

Retinopati Prematuritas memiliki lima tahapan perkembangan yang didasarkan pada tingkat keparahannya.

  • Stadium Satu

Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan pembuluh darah abnormal dengan bentuk bercabang melebar.

  • Stadium Dua

Kondisi ini ditandai dengan adanya kerutan lebar dan tebal yang memisahkan retina vaskuler dan avaskuler.

  • Stadium Tiga

Pada kondisi ini pertumbuhan pembuluh darah abnormal sangat meningkat hingga memanjang menuju rongga belakang antara retina dan lensa mata.

  • Stadium Empat

Pada kondisi ini sebagian retina telah terlepas karena adanya penarikan pembuluh darah yang abnormal. Kondisi ini berpotensi pada kebutaan.

  • Stadium Lima

Pada kondisi ini mata telah mengalami kebutaan karena retina telah terlepas seluruhnya

Artikel terkait:

Pengobatan Retinopati Prematuritas

Retinopati Prematuritas
pemeriksaan rutin Retinopati Prematuritas (ROP)

Retinopati prematuritas (ROP) dapat diobati dengan melakukan pemeriksaan bayi secara intensif. Jika terdeteksi retinopati, pemeriksaan dilakukan tiap 1-2 pekan mulai usia 8 minggu hingga 14 minggu. Selanjutnya, pemeriksaan bisa dilakukan setiap 1-2 bulan.

Beberapa pengobatan Retinopati Prematuritas (ROP) yang dapat dilakukan:

  • Terapi Laser

Pengobatan jenis ini sangat umum dilakukan dengan cara membakar pinggiran retina yang memiliki pembuluh darah abnormal. Prosedur ini berlangsung selama 30-45 untuk satu mata dengan menggunakan sinar laser yang menyorot pada retina perifer. Sayangnya pengobatan dengan terapi laser dapat mengobati penglihatan bagian utama namun merusak penglihatan samping, sehingga memiliki rIsiko bagi bayi prematur.

Pada era modern kini, tindakan operatif menggunakan laser banyak digunakan untuk tindakan pada kasus atau keluhan mata. Selain Tindakan Laser bagi penderita ROP, tindakan operatif laser juga bisa dilakukan pada penderita Katarak melalui operasi Katarak Phacoemulsification, hingga Tindakan Laser Vision Correction (LVC) yang dapat mengoreksi mata minus, silinder, atau biasa dikenal dengan sebutan Lasik.

  • Injeksi

Injeksi dilakukan dengan menyuntikkan obat ke area mata. Biasanya pengobatan ini dilakukan bersamaan dengan operasi laser.

  • Krioterapi

Krioterapi dilakukan dengan membekukan bagian mata yang memanjang melampaui tepi retina. Pengobatan ini dilakukan melalui prosedur anestesi. Namun pengobatan jenis ini

memiliki resiko merusak penglihatan tepi. Krioterapi akan dilakukan pada bayi dengan kondisi retinopati prematuritas stadium tiga atau lanjut.

  • Scleral Buckling

Scleral Buckling merupakan prosedur penempatan balutan fleksibel berupa karet silikon pada sekitar mata. Nantinya prosedur ini akan membuat retina kembali rata. Pengobatan jenis ini akan dilakukan jika bayi telah mengalami retinopati prematuritas pada tahap stadium empat dan lima.

  • Vitrektomi

Pengobatan Vitrektomi dilakukan dengan mengangkat gel bening pada pusat mata (vitreous) dan menggantinya dengan larutan garam (saline). Setelahnya dokter akan memotong jaringan parut pada retina sehingga retina akan kembali rata pada dinding mata. Prosedur ini dilakukan guna mencegah terlepasnya retina, sehingga hanya akan dilakukan jika bayi telah mengalami retinopati prematuritas pada stadium lima.

Karena penyakit Retinopati Prematuritas (ROP) ini sulit untuk dideteksi secara kasat mata, jika bayi anda memiliki keluhan pada mata segera periksakan ke klinik mata terdekat.

Untuk menambah pengetahuan terkait kesehatan mata, tonton video berikut ini :

Bagikan:

Berikan Komentar