Gangguan mata merah bukan hanya karena kelilipan atau kemasukan sesuatu. Bisa jadi, mata berwarna merah merupakan gangguan mata serius, contohnya yakni Uveitis.
Peradangan pada mata ini bisa membuat mata merah, tapi tidak bisa asal diobati dengan obat mata merah. Lantas bagaimana pengobatannya ?
Daftar Isi
TogglePengertian Uveitis
Uveitis adalah suatu peradangan mata yang membuat mata tampak merah, rasa yang nyeri dan muncul gejala floaters.
Sedangkan uvea sendiri adalah lapisan tengah di bagian dalam mata, yang posisinya ada di sklera atau putih mata dan retina.
Jika yang kita ketahui selama ini adalah iris dan pembuluh darah daerah ini, maka uvea adalah wadahnya. Selain itu, ada jaringan ikat antara iris dan koroid atau badan siliar.
Nah, jika area tersebut mengalami peradangan, untuk kemudian bengkak dan rusak, maka itulah Uveitis.
Lantas mengapa bisa menjadi merah? Karena uvea ini mengandung sangat banyak pembuluh darah dan arteri yang bisa mengantar darah ke daerah lainnya.
Jika uvea radang, maka kualitas penglihatan juga terganggu. Mulai dari tingkat ringan, hingga parah yang memicu penyakit penyebab kebutaan nomor satu dan dua, yakni Katarak dan Glaukoma.
- Baca juga :
Operasi Katarak - Operasi Katarak Gratis
Gejala Uveitis
Bagi yang mata merahnya karena Uveitis, bisa mendapatkan gejala-gejala berikut ini:
- Keburaman penglihatan
- Penurunan daya penglihatan
- Rasa nyeri pada mata
- Sensitivitas pada cahaya
- Muncul bintik-bintik hitam (floaters)
Beberapa gejala tersebut termasuk umum, bisa datang tiba-tiba, maupun berkembang dari tahapan paling ringan hingga berat. Bahkan bisa berkembang dalam beberapa hari saja.
Bagi setiap penderita, bisa khusus gejalanya namun pada umumnya ada sebagian gejala yang sama.
Baca juga : Mata Merah: Inilah Penanganan Pertama Yang Harus Anda Lakukan
Penyebab Uveitis
Seperti peradangan pada umumnya, peradangan Uveitis dipicu karena infeksi mikroorganisme yakni virus, jamur, dan bakteri. Sekitar 30 hingga 60% kasus Uveitis disebabkan oleh infeksi, dan yang paling umum adalah Herpes dan Toxoplasmosis.
Dalam banyak kasus, penyakit uvea ini bisa berhubungan dengan autoimun. Nah, Uveitis yang dipicu autoimun adalah beberapa penyakit yang autoimun berikut ini
- Crohn’s Disease atau peradangan di dalam saluran pencernaan
- Sarkoidosis atau peradangan yang muncul di berbagai bagian tubuh, seperti paru-paru, kelenjar getah bening, mata, dan kulit
- Rheumatoid arthritis atau peradangan sendi
- Ankylosing spondylitis atau peradangan sendi pada tulang belakang
- Kolitis ulseratif atau peradangan usus besar
- Psoriasis atau peradangan kulit
Baca juga : Kenali Gejala Herpes Mata & Dapatkan Pengobatan Segera
Cara Mengobati
Jika merasa mata merah dan nyeri luar biasa, jangan langsung menganggap mata merah biasa dan memberi obat umum di apotek ya.
Lebih baik konsultasi dokter mata daripada pengobatan yang tanpa pengetahuan justru semakin merusak mata.
Jika sudah memutuskan untuk periksa, dokter mata akan melakukan penegakan diagnosis dengan anamnesis (menanyakan gejala dan kondisi pasien) dan pemeriksaan mata terlebih dulu.
Lalu, dokter mata juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti tonometri, funduskopi, hingga CT Scan dan Angiografi mata.
Setelah penegakan diagnosis, dokter umumnya akan menangani dengan salah satu atau gabungan dari tindakan sebagai berikut, tentu sesuai dengan gejala:
Baca juga : Obat Mata Merah Tak Bisa Dipakai Sembarangan, Ini Sebabnya
Obat-obatan Uveitis
Yakni dengan memberikan obat yang tepat sesuai kondisi pasien. Antara lain:
- Kortikosteroid. Obat untuk mengurangi peradangan.
- Antibiotik atau antivirus. Jika penyebab uveitis adalah infeksi.
- Obat imunosupresif. Untuk uveitis yang terjadi pada kedua mata, atau jika pengobatan dengan kostikosteroid tidak berhasil.
Operasi Uveitis
Pada stadium yang cukup parah, dokter mata bisa mengambil tindakan operasi. Setidaknya ada dua jenis operasi sebagai berikut:
- Vitrektomi. Yakni operasi bedah mata untuk mengambil cairan vitreus pada mata.
- Operasi penanaman alat pelepas obat, yaitu operasi untuk menanam alat khusus guna menyalurkan obat kortikosteroid secara perlahan ke dalam mata.
Baca juga : LASIK
Operasi penanaman alat pelepas obat umumnya untuk menangani uveitis posterior yang sulit diobati. Namun, semua jenis pengobatan dan operasi tergantung tingkat keparahan penyakit dan kondisi pasien. Dokter mata akan mengkomunikasikan yang terbaik untuk Anda.
Segera periksakan mata sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada mata atau sebelum gejala semakin parah ya.
Tonton juga video edukasi tentang Glaukoma berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=pvPFCV_jGuc