kacamata buta warna
Diposting oleh :

Kacamata Buta Warna Bantu Penderita Melihat Lebih Jelas? Cek Faktanya

Di pasaran saat ini beredar kacamata Buta Warna. Sesuai namanya, kacamata ini diperuntukkan untuk mereka yang Buta Warna. Bagaimana cara kerja kacamata Buta Warna ini? Apakah kacamata ini efektif untuk penderita Buta Warna?

Apa yang Dimaksud Buta Warna

Buta Warna pada dasarnya adalah ketidakmampuan untuk melihat perbedaan warna-warna tertentu. Dan sifat Buta Warna itu biasanya diturunkan. Demikian dikatakan oleh dr. Yulianti Kuswandari, Sp.M, dokter mata yang berpraktik di RS Bhayangkara Pusdik Porong Sidoarjo dan Klinik Mata KMU Sidoarjo, Jawa Timur.

“Laki-laki memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk dilahirkan dengan buta warna dibandingkan perempuan,” tambahnya.

Menurutnya, aspek lain yang turut meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap Buta Warna yaitu sebagai berikut.

  • Glaukoma.
  • Diabetes.
  • Degeneratif Makula.
  • Alzheimer.
  • Parkinson.
  • Alkoholisme kronis.
  • Leukemia dan Anemia Sel Sabit.
  • Obat-obatan tertentu, seperti  hydroxychloroquine, rifampicin.

Baca juga:

Mata Sering Kelilipan Sering Mengganggu Aktivitas, Ini Penyebabnya

Kompres Mata Pakai Air Dingin atau Hangat, Begini Tipsnya

Penglihatan buta warna

Macam-Macam Buta Warna

Secara garis besar, Buta Warna dibagi dalam dua kelompok. Yaitu Buta Warna Parsial dan Buta Warna Total.

Dijelaskan dr. Yulianti, untuk Buta Warna Parsial, yang paling umum, adalah Buta Warna merah-hijau. Ini terbagi menjadi Deuteranomali, Protanomali, Protanopia, dan Deuteranopia.

“Yang mengidap Deuteranomali, warna hijau terlihat lebih merah. Kalau yang Protanomali, merah terlihat lebih hijau. Jadi, kebalikan. Kalau belakangnya anomali itu tipenya ringan. Tapi, kalau belakangnya opia, itu sama sekali tidak bisa membedakan warna hijau dan warna merah,” papar dr. Yulianti.

Selain itu, untuk Buta Warna Parsial, ada juga buta warna biru-kuning. Ini terbagi dua macam: Tritanomali dan Tritanopia.

“Tritanomali, sulit membedakan antara biru dan hijau atau antara kuning dan merah. Sedangkan untuk Tritanopia itu tidak bisa membedakan antara biru dan hijau, ungu dan merah, kuning dan merah muda,” sebut dr. Yulianti.

Adapun untuk Buta Warna total, kata dr. Yulianti, penderitanya hanya melihat warna putih, abu-abu, dan hitam. “Ini terjadi karena gangguan sel Kornea,” tegasnya.

Pemeriksaan dan Pengobatan Buta Warna

Pemeriksaan Buta Warna menggunakan apa yang diistilahkan sebagai Buku Ishihara. Ada dua macam buku, yang tipis dan ada yang tebal.

“Supaya hasilnya akurat, kita memakai yang 38 plate. Jadi, gambarannya, ada warna-warna yang bermacam-macam, kita diminta untuk menyebutkan angka yang ada di gambar itu. Jadi, dibuat titik acak yang unik dan lebih dari satu warna,” tutur dr. Yulianti.

Dijelaskannya bahwa pemeriksaan untuk Buta Warna ini hanya  5-10 detik dan jaraknya satu meter. “Dan syaratnya, kacamata harus dilepas, kontak lens harus dilepas. Ini supaya benar-benar akurat hasilnya,” terangnya. 

Terkait apakah Buta Warna bisa diobati, menurut dr. Yulianti, untuk yang bawaan, karena ini prosesnya kromosomal, Buta Warna itu itu tidak bisa diobati.

Meski begitu, ia tidak menyebabkan kecacatan yang berarti dalam aspek penglihatan. “Jadi, tidak mempengaruhi penglihatan. Tajam penglihatan itu tetap jelas. Seperti orang normal biasa. Cuma pembeda warnanya itu yang berbeda-beda,” urainya.

Baca juga:

Operasi Katarak

Operasi Katarak Gratis

Perbedaan Tes Buta Warna di Klinik Mata dan Klinik Umum

Kacamata Buta Warna

Bagaimana dengan kacamata Buta Warna yang ditawarkan saat ini, apakah bisa membantu mengatasi Buta Warna?

Seperti telah dijelaskan di muka, Buta Warna yang bersifat bawaan atau yang diturunkan – kerap pula disebut defisiensi penglihatan warna – tidak bisa diobati. 

Namun, menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), bagi mereka yang mengidap buta warna merah-hijau yang lebih ringan, kacamata Buta Warna dapat meningkatkan kontras antara beberapa warna. 

Meski demikian, catat AAO, hasilnya sendiri bervariasi bergantung pada jenis dan tingkat defisiensi penglihatan warna yang diidap seseorang.

Cara Kerja Kacamata Buta Warna

Kacamata Buta Warna menggunakan lensa berwarna untuk membantu kelompok penderita Buta Warna mampu melihat warna dengan lebih baik. Kacamata ini umumnya didesain untuk orang-orang dengan bentuk buta warna merah-hijau tertentu (jenis yang paling umum).

Seperti kita ketahui, terdapat sel fotoreseptor di sepanjang bagian belakang mata kita (Retina), yang disebut batang dan kerucut. Sel kerucut ini merespons cahaya berwarna dari sekitar kita dan membantu kita melihat warna.

Mata dengan penglihatan warna normal mempunyai tiga jenis kerucut. Satu jenis mendeteksi warna merah, satu mendeteksi hijau, dan satu lagi biru.

Kacamata Buta Warna bekerja dengan cara memblokir warna tertentu sehingga kita dapat melihat warna lain dengan lebih baik. Hal ini dapat membantu pengguna membedakan warna tertentu atau bahkan melihat warna baru.

buta warna

Misalnya, seseorang yang mengidap Deuteranomali memiliki kerucut hijau yang lebih lemah sehingga warna hijau lebih mirip merah. Ini terjadi karena warna merah dan hijau tumpang tindih pada spektrum visual. 

Dengan menggunakan kacamata Buta Warna yang membiarkan lebih banyak warna hijau dan lebih sedikit warna merah, warna hijau dan merah tidak lagi tumpang tindih, dan otak pun mampu menerima sinyal yang lebih jelas.

Baca juga:

Gurah Mata Bisa Atasi Minus, Cek Faktanya, Yuk!

LASIK

6 Fakta Mitos Buta Warna yang Bikin Salah Kaprah

Apakah Kacamata Buta Warna Efektif untuk Penderita Buta Warna

Menurut AAO, kacamata Buta Warna dapat digunakan pada sebagian orang yang menderita Buta Warna merah-hijau. Namun,  tidak dapat membantu semua orang. 

Kacamata ini biasanya paling cocok untuk penderita Buta Warna ringan, dan yang memiliki ketiga jenis sel kerucut. Kacamata ini tidak akan efektif buat mereka yang kehilangan salah satu satu atau semua kerucut, lantaran sama sekali tidak ada sinyal warna yang bisa diperkuat atau ditingkatkan.

AAO menyarankan tiga hal berikut ini sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk membeli dan menggunakan kacamata Buta Warna.

Pertama, kacamata Buta Warna dapat memperburuk penglihatan pada malam hari. Karena kacamata ini mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata, mungkin bukan ide yang  bagus untuk memakai kacamata ini di malam hari. Mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata mungkin pula menjadi masalah bagi mereka yang memiliki kondisi mata lain seperti Katarak atau Degenerasi Makula. Disarankan agar tidak menggunakan kacamata ini saat mengemudi. 

Penglihatan buta warna

Kedua, kacamata ini tergolong mahal dan belum tentu memberikan pengalaman yang diharapkan. Oleh sebab itu, penting untuk menetapkan ekspektasi realistis ihwal seberapa besar kacamata ini dapat mengubah penglihatan sebelum benar-benar memutuskan membelinya. Kacamata Buta Warna biasanya tidak ditanggung oleh asuransi karena Buta Warna sendiri tidak mempengaruhi kesehatan seseorang, sehingga pengobatan tidak diperlukan secara medis.

Ketiga, kacamata Buta Warna tidak sama dengan kacamata penambah kontras. Masing-masing kacamata ini berbeda peruntukannya. Kacamata penambah kontras tidak dikembangkan secara khusus untuk meningkatkan penglihatan warna pada penderita Buta Warna.

Sahabat, bagi kalian yang mempunyai keluhan atau gejala-gejala gangguan mata, jangan menunda untuk segera melakukan konsultasi dokter mata dan pemeriksaan mata. Lebih cepat, lebih baik. Sehingga dapat segera didiagnosa dan diberikan solusi medis yang tepat dan efektif.

Sumber: dr. Yulianti Kuswandari, Sp.M

 

 

Bagikan:

Berikan Komentar