Gangguan Pada Kelopak Mata
Diposting oleh :

Low Vision : Penyebab, Gejala & Pengobatan

Kehilangan penglihatan tentu tak pernah kita harapkan hadir dalam hidup kita. Namun tahukah anda bahwa kehilangan penglihatan belum tentu mengalami kebutaan, salah satunya keluhan Low Vision. Ini merupakan salah satu gangguan penglihatan yang memiliki ciri kehilangan penglihatan.

Kelainan penglihatan dapat dialami setiap orang dengan segala jenjang usia, maka penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh tentang Low Vision.

Pengertian Low Vision

Low Vision adalah salah satu jenis kelainan penglihatan yang ditandai dengan penurunan tajam kemampuan penglihatan. Seseorang dianggap mengidap gangguan ini saat ketajaman penglihatannya tidak melebihi 20/60 atau lapang pandangnya tidak lebih dari 10 derajat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2016, prevalensinya di Indonesia mencapai 1,2%, sehingga dapat diperkirakan bahwa jumlah penderitanya mencapai 3,3 juta orang. Sehingga Low Vision menjadi salah satu perhatian bagi pemerintah Indonesia.

Low Vision berbeda dengan keluhan kebutaan total. Jika penderita Buta Total sama sekali tidak mampu untuk melihat, maka sebaliknya penderita Low Vision masih bisa melihat walau terbatas. Penderita masih mampu melihat berbagai bentuk, angka, dan huruf serta peka terhadap cahaya. Namun karena kemampuan penglihatannya menurun, penderita akan terbatas dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang akhirnya berdampak pada produktivitas dan kualitas hidupnya.

The International Classification of Disease, 9 th Revision, Clinical Modifiication (ICD-9-CM) membagi Low Vision menjadi 5 kategori, yaitu :

  1. Moderate Visual Impairment. Tajam penglihatan yang paling baik dapat dikoreksi kurang dari 20/60 sampai 20/160.
  2. Severe Visual Impairment. Tajam penglihatan yang paling baik dapat dikoreksi kurang dari 20/160 sampai 20/400 atau diameter lapang pandangan adalah 200 atau kurang (diameter terbesar dari isopter Goldmann adalah III4e, 3/100, objek putih)
  3. Profound Visual Impairment. Tajam penglihatan yang paling baik dapat dikoreksi kurang dari 20/400 sampai 20/1000, atau diameter lapang pandangan adalah 100 atau kurang.
  4. Near-Total Vision Loss. Tajam penglihatan yang paling baik dapat dikoreksi 20/1250 atau kurang.
  5. Total Blindness. No light perception

Penyebab Low Vision

Salah satu penyebabnya adalah Degenerasi Makula. Degenerasi Makula merupakan keluhan penurunan fungsi pada makula, struktur mata yang berbentuk titik kecil bulat dan terletak di belakang retina. Makula memiliki fungsi penting dalam penglihatan karena membantu mata mendeteksi cahaya yang tertangkap. Munculnya Degenerasi Makula disebabkan oleh beberapa faktor yaitu penuaan, glaukoma, katarak dan diabetes.

Penyebab lainnya adalah cedera mata, kanker mata, albinisme (kekurangan melanin), katarak kongenital,  nistagmus (gerakan bola mata yang cepat dan berulang), serta kelainan saraf retina dan optik.

Artikel terkait:

Gejala Low Vision

Low Vision ditandai dengan kesulitan membaca
Low Vision ditandai dengan kesulitan membaca

Low Vision dapat ditandai melalui beberapa gejala antara lain:

  • Mata bergerak tanda sadar (Nystagmus)
  • Sering mengalami Bintitan (Hordeolum)
  • Sulit mengenali wajah atau mengikuti gerakan orang lain
  • Sulit mengukur jarak atau membedakan warna
  • Sulit membaca meski sudah menggunakan alat bantu penglihatan
  • Membaca dan menulis dalam jarak dekat
  • Saat malam hari penglihatan memburuk
  • Sensitif dan merasa silau saat terpapar cahaya
  • Warna benda tampak memudar
  • Penglihatan kabur
  • Garis lurus terlihat miring

Artikel terkait:

Pengobatan Low Vision

Kaca pembesar dapat membantu penderita Low Vision
Kaca pembesar dapat membantu penderita Low Vision

Tidak seperti katarak yang bisa disembuhkan melalui operasi katarak, ataupun kelainan refraksi yang bisa disembuhkan dengan lasik, gangguan ini tidak dapat disembuhkan melalui kacamata, lensa kontak, obat-obatan, ataupun operasi. Namun jangan khawatir karena gangguan ini dapat diobati dengan penggunaan alat bantu visual khusus untuk mempertajam penglihatan. Beberapa alternatif alat bantu visual yang dapat digunakan antara lain:

  • Teleskop
  • Kacamata baca lensa prisma
  • Kaca pembesar (magnifier)
  • Lensa penyaring cahaya

Selain itu penderita Low Vision juga dapat menggunakan perangkat non optik untuk membantu memperjelas penglihatannya, beberapa alternatifnya adalah:

  • Alat pengontrol silau
  • Aplikasi pembaca teks
  • Perekam audio
  • Dokumen dengan teks ukuran besar
  • Ponsel dengan kontras tinggi dan ukuran tulisan yang besar

Sebelum menentukan pengobatan yang tepat, dokter biasanya akan memastikan terlebih dahulu diagnosa penyebabnya dengan melakukan sejumlah pemeriksaan mata. Salah satu kunci penetapan rehabilitasi Low Vision adalah dengan melakukan Penilaian Fungsi Visual. Berdasarkan hasil pemeriksaan nantinya dokter dapat menyarankan pengobatan  yang akan dijalani kedepannya. Selain itu agar penderita dapat hidup mandiri, mereka dapat mengikuti latihan orientasi mobilitas yang klinik mata sediakan agar dapat beradaptasi dengan kondisi penglihatannya. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mata untuk menentukan prosedur rehabilitasi Low Vision yang tepat.

Untuk menambah pengetahuan terkait kesehatan mata, tonton video berikut ini :

Bagikan:

Berikan Komentar