Retinoblastoma
Diposting oleh :

Retinoblastoma: Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatan

Retinoblastoma, mungkin sebagian dari kita belum terlalu akrab dengan istilah ini, tapi tenang saja, dalam artikel admin dokter mata membahas mulai dari gejala, penyebab hingga pengobatan Retinoblastoma. Penyakit Ini merupakan jenis kanker mata yang biasanya muncul pada Retina, lapisan sensitif yang berada di dalam mata kita. Retinoblastoma umumnya terjadi pada anak-anak, meskipun kasus pada orang dewasa juga mungkin terjadi, walaupun sangat jarang terjadi. Yuk langsung saja simak pembahasan berikut ini untuk memahami lebih lanjut mengenai penyakit mata ini!

Mengenal Apa Itu Retinoblastoma?

Pengertian

Pengertian Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah salah satu jenis kanker mata yang mengincar bagian Retina. Nah, Retina ini merupakan jaringan saraf khusus yang berada di bagian paling dalam mata kita, dan fungsinya pun sangat penting. Sel-sel saraf di Retina ini peka terhadap cahaya, dan mereka punya tugas keren, yaitu menangkap pola cahaya atau objek yang kita lihat, lalu meneruskannya ke otak kita melalui saraf optik. Bayangkan Retina seperti kamera super pintar mata kita!

Masalahnya timbul ketika sel-sel saraf di Retina ini bermutasi dan membentuk tumor, itulah yang disebut Retinoblastoma. Yang perlu diwaspadai, tumor ini juga bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk otak dan tulang belakang. Jadi, kita perlu sangat berhati-hati.

Gejalanya pun bisa berbeda-beda, tapi salah satu tanda yang paling sering muncul adalah ketika pupil mata terlihat berwarna putih, yang juga dikenal sebagai Leukokoria. Nah, yang paling penting untuk diingat adalah, semakin dini kita bisa mendeteksi Retinoblastoma, semakin besar kesempatan kesembuhannya.

Baca juga:
Operasi Katarak
Katarak
Fungsi Beserta 5 Penyakit pada Retina

Gejala

Gejala Retinoblastoma

Kalian pasti penasaran kan, apa sih gejala yang mungkin muncul jika seseorang mengidap Retinoblastoma. Salah satu tanda tandanya adalah apa yang sering disebut sebagai “mata kucing”. Ini sebenarnya adalah gejala Leukokoria, yaitu saat mata terpapar cahaya, kita akan melihat bercak putih di dalamnya, padahal mata normalnya seharusnya memancarkan warna merah yang indah saat disinari cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa ada sesuatu yang harus diperhatikan.

Selain leukokoria, Retinoblastoma juga bisa menampilkan gejala dan tanda lain yang perlu diwaspadai, seperti:

  1. Mata juling (strabismus).
  2. Mengalami mata merah.
  3. Mata membengkak, dan ukuran satu atau kedua bola mata membesar.
  4. Terasa nyeri pada mata.
  5. Perubahan warna iris pada mata.
  6. Mengalami gangguan penglihatan.

Penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejala ini secara dini, karena semakin cepat kita mengidentifikasi masalah ini, semakin besar juga peluang kesembuhannya.

Penyebab Serta Faktor Resiko

Retinoblastoma disebabkan oleh perubahan atau mutasi pada gen RB1. Ketika gen ini mengalami perubahan, sel-sel Retina akan mulai tumbuh dengan cepat, tanpa terkendali, dan merusak jaringan di sekitarnya. Meskipun jarang terjadi, sel-sel kanker di mata ini juga bisa menyebar ke organ lain, yang disebut metastasis. Ini adalah informasi penting yang perlu kita ketahui.

Sementara penyebab pasti mutasi genetik pada Retinoblastoma masih menjadi misteri, sekitar 25% dari kasusnya dapat ditelusuri ke faktor keturunan dengan pola autosomal dominan. Artinya, gen yang bermasalah ini bisa diwariskan dari salah satu orang tua. Sementara sisanya, terjadi secara sporadik dan acak, tidak diturunkan dari orang tua.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami Retinoblastoma, di antaranya:

  • Faktor Usia: Retinoblastoma lebih umum terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.
  • Faktor keturunan: Kasus Retinoblastoma pada anak-anak bisa disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan dari orang tua.

Mengetahui penyebab dan faktor risiko ini dapat membantu kita dalam memahami lebih dalam tentang kondisi ini.

Baca juga:
Operasi Katarak Gratis
Lasik
Retinoblastoma, Keluhan Mata Berbahaya Butuh Pengobatan Segera

Pilihan Pengobatan Untuk Retinoblastoma

Tindakan Medis

Tindakan Medis Retinoblastoma

Pilihan mengenai pengobatan bergantung pada beberapa faktor seperti ukuran tumor, lokasinya, apakah satu atau kedua mata terpengaruh, sejauh mana penglihatannya terganggu, dan apakah penyakit tersebut telah menyebar ke luar mata.

Tujuan utama dari pengobatan Retinoblastoma adalah untuk menghilangkan sel-sel kanker, menyelamatkan mata yang terkena dampak, memulihkan penglihatan, dan mengurangi risiko efek samping yang mungkin timbul setelah pengobatan.

Ada beberapa jenis pengobatan yang tersedia untuk mengatasi Retinoblastoma, dan masing-masing memiliki peran dan tujuannya sendiri. 

  • Cryotherapy (cryosurgery)
    Cryotherapy atau cryosurgery merupakan terapi menggunakan pembekuan untuk menghancurkan jaringan abnormal.
  • Thermotherapy
    Dalam pengobatan jenis ini menggunakan cahaya laser untuk menghancurkan sel-sel kanker di mata.
  • Kemoterapi
    Selain itu, ada pilihan Kemoterapi yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker, dengan dua jenis: sistemik dan regional. 
  • Terapi Radiasi (radioterapi)
    Terapi Radiasi juga digunakan, menggunakan radiasi berkekuatan tinggi untuk mengatasi sel-sel kanker, baik secara internal maupun eksternal.
  • Operasi (enucleation)
    Pilihan terakhir adalah Operasi (enucleation), yang digunakan untuk mengangkat mata dan sebagian saraf optik jika pengobatan lainnya tidak berhasil. Namun, setelah operasi, pasien tetap perlu melakukan pemeriksaan lanjutan selama 2 tahun atau lebih untuk memastikan tidak ada kemungkinan sel-sel kanker kembali muncul.

Ingatlah bahwa dalam situasi seperti ini, konsultasi dokter mata adalah hal yang sangat penting. Mereka akan membantu menentukan metode pengobatan yang paling cocok untuk kasus tertentu dan memberikan dukungan yang diperlukan kepada pasien.

Pengobatan di Rumah

Apa saja perubahan gaya hidup dan pengobatan yang dapat kita lakukan di rumah untuk mengatasi Retinoblastoma? Berikut ini contohnya:

  1. Ingatlah bahwa Retinoblastoma cenderung terjadi dalam keluarga. Oleh karena itu, penting bagi anggota keluarga untuk menjalani pemeriksaan kesehatan guna menentukan risiko terkena penyakit ini. Ini adalah langkah proaktif yang dapat membantu melindungi kesehatan keluarga Anda.

  2. Rajinlah melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangan penyakit dan kondisi kesehatan Anda. Hal ini akan membantu Anda dan tim medis memahami bagaimana penyakit ini berkembang, sehingga Anda dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai.

  3. Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk dari dokter mata.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tambahan, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dokter mata. Mereka akan dengan senang hati membantumu memahami solusi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan khusus kamu.

Baca juga:
5 kelainan mata yang perlu diwaspadai pada anak
Pilihan Lasik Surabaya Kini Makin Lengkap Dan Canggih

Segera Lakukan Pemeriksaan Untuk Mencegah Retinoblastoma

Mari kita jaga kesehatan mata kita dengan tindakan proaktif! Jika kamu atau orang yang terdekatmu mengalami gejala yang dapat mengarah pada Retinoblastoma, jangan tunda lagi untuk melakukan pemeriksaan. Ingatlah, deteksi dini adalah kunci untuk mengatasi masalah ini dengan lebih baik.

Bagi para orang tua yang memiliki riwayat genetik yang berisiko, pertimbangkanlah untuk melakukan pemeriksaan genetik sebelum memutuskan untuk hamil. Tindakan ini dapat membantu kamu memahami potensi risiko serta mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Kesehatan mata sangat berharga, dan tindakan pencegahan serta pemeriksaan rutin adalah langkah bijak yang bisa kita ambil. Jadi, mari bersama-sama menjaga mata kita dan kesehatan kita secara keseluruhan. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dokter mata guna mendapatkan tindakan yang tepat dan keputusan yang bijak.

Sumber : dr. Nurul Fitri Shabrina, Sp.M

Tonton juga video menarik seputar kesehatan mata berikut ini!

Bagikan:

Berikan Komentar