mata ibu hamil
Diposting oleh :

Bagaimana Hormon Kehamilan Mempengaruhi Penglihatan Mata Ibu Hamil

Kehamilan pada seorang wanita, tentu akan membawa banyak perubahan pada diri seseorang. Secara fisik, perubahan tidak hanya dari yang terlihat saja, namun juga terjadi pada hormon-hormon di dalam tubuh. Tak terkecuali dengan hormon yang mempengaruhi mata Ibu Hamil. 

Mungkin perubahan terhadap penglihatan pada ibu hamil tidak tampak dari luar. Hanya ibu hamilnya saja yang dapat merasakan. Bagi yang sedang hamil, yuk kenali perubahan yang dapat terjadi pada mata ibu hamil. Sampai seperti apa hormon kehamilan ini dapat mempengaruhi mata ibu hamil, simak pembahasan selengkapnya disini. 

Baca Juga : 

Kondisi Mata Ibu Hamil

Kehamilan membawa perubahan besar pada tubuh seorang wanita, termasuk perubahan hormonal yang mempengaruhi berbagai aspek, termasuk kesehatan mata. Perubahan hormonal ini dapat menyebabkan gangguan mata pada sekitar 15% wanita hamil.

Perubahan mata yang terjadi selama kehamilan dikategorikan menjadi gangguan secara fisiologis atau patologis. Perubahan fisik seringkali dapat diamati perubahannya dan kebanyakan penyebabnya adalah perubahan hormon dan sirkulasi pada masa kehamilan.

Perubahan patologis pada mata ibu hamil bisa berupa gangguan baru yang sebelumnya tidak pernah dialami atau memperburuk gangguan mata yang sudah ada sebelumnya. Komplikasi penyakit yang dialami sebelumnya, seperti diabetes, juga dapat menyebabkan gangguan mata selama kehamilan, terlebih yang memiliki riwayat Glaukoma.

Biasanya, perubahan-perubahan ini bersifat sementara dan sebagian besar kembali normal setelah proses persalinan. Namun, ibu hamil perlu memperhatikan kesehatan mata mereka dengan rajin memeriksakan mata ke dokter mata, mengurangi paparan berlebihan pada komputer atau layar, serta memastikan asupan nutrisi yang cukup, terutama vitamin A yang penting untuk kesehatan mata. 

Perubahan Penglihatan Selama Kehamilan

Berikutnya akan dijelaskan sampai seperti apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada penglihatan baik secara fisiologis maupun patologis yang dialami oleh mata ibu hamil. Serta akan diulas juga apa yang menyebabkan perubahan kondisi tersebut dapat terjadi. 

Perubahan Fisiologis

Pada perubahan fisiologis umumnya akan terjadi sebagai respons dan proses adaptasi normal tubuh agar dapat mendukung kehamilan juga pertumbuhan janin. Berikut merupakan gangguan fisiologis yang dapat dialami oleh ibu hamil : 

mata ibu hamil membaca

Perubahan Gangguan Refraktif

Mata ibu hamil akan mengalami perubahan refraksi yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan penglihatan Myopia atau Mata Minus. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan hormon dan retensi cairan yang dapat meningkatkan ketebalan dan kekurvaturan kornea mata. 

Sering terjadi pada trimester kedua ibu hamil, dan mempengaruhi sekitar 14 persen ibu hamil, gangguan ini dapat membaik setelah persalinan. Namun jika kondisi mata tidak kunjung membaik, dapat melakukan pemeriksaan mata untuk selanjutnya dapat menggunakan kacamata atau melakukan Lasik

Baca Juga : 

Perubahan Lapang Pandang

Kondisi mata ibu hamil dapat mengalami kabur atau menghitam pada area lapang pandang kanan dan kiri mata. Penyebabnya adalah kelenjar pituitary yang mengalami pembesaran pada masa kehamilan, sehingga nervus optikus tertekan atau terkompresi. 

Sama seperti gangguan refraktif, kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya setelah persalinan. Namun jika ibu hamil yang telah mengalami adenoma pituitary sangat disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata rutin setiap bulan.

Sindrom Mata Kering

Kelainan multifaktorial dari tear film yang bisa memiliki gejala berupa rasa tidak nyaman, gangguan penglihatan seperti mata kabur dan ketidakstabilan lapisan air mata. Gangguan ini berpotensi dapat merusak permukaan mata atau kornea. 

Sering terjadi dengan adanya kondisi dehidrasi akibat mual muntah ibu hamil dan obat anti muntah. Seperti gangguan mata ibu hamil sebelumnya, kondisi ini perjalan akan membaik setelah persalinan. 

Penurunan Tekanan Bola Mata

Pada saat hamil kondisi tekanan bola mata akan menurun 2-3 mmHg akibat adanya perubahan hormon kehamilan tersebut. Bagi ibu hamil yang memiliki kondisi Glaukoma, diperlukan pemeriksaan berkala ke dokter mata untuk mengontrol kadar tekanan bola mata agar tidak turun terlalu ekstrim.

Perubahan Patologis

Preeklamsia dan Eklamsia. 

Gejala pada perubahan patologis yang satu ini bisa berupa pandangan kabur, kilatan cahaya, Dyschromatopsia atau buta warna parsial, skotoma, hingga penglihatan ganda dan penurunan tajam penglihatan bilateral. Kondisi ini merupakan efek dari preeklamsia yang merupakan komplikasi pada ibu hamil dengan adanya tekanan darah tinggi (lebih dari 140/90) dan kelebihan protein dalam urin setelah minggu ke 20. 

Sedangkan untuk Eklampsia, merupakan kondisi lanjutan dari preeklamsia yang disertai kejang dan dapat berujung koma. Perubahan yang terjadi pada mata ibu hamil akibat kondisi ini dapat membaik tanpa perawatan.

Baca Juga : 

Central Serous Chorioretinopathy (CSCR)

Gejala ini sering muncul pada trimester terakhir kehamilan, mencakup penurunan drastis dalam penglihatan, area gelap di tengah penglihatan (skotoma), distorsi penglihatan (metamorfopsia), dan penurunan kemampuan membedakan warna. 

Penting untuk dicatat bahwa kondisi ini cenderung memperbaiki diri secara alami sekitar 2 bulan setelah melahirkan tanpa perlu perawatan khusus.

Idiopathic Intracranial Hypertension (IIH)

Seringkali terjadi pada wanita dengan obesitas dalam rentang usia subur, khususnya selama trimester pertama kehamilan, IIH (Idiopathic Intracranial Hypertension) dapat menimbulkan berbagai gejala. Gejala yang umum meliputi sakit kepala, mual, penglihatan ganda, perubahan pada lapangan pandang, skotoma (area kegelapan dalam penglihatan).

Gejala lain yang muncul juga bisa berupa sensitivitas mata terhadap cahaya, nyeri di belakang mata, dan denyutan pada telinga. Dokter biasanya meresepkan penurun berat badan dan obat-obatan lain untuk mengurangi tekanan di dalam tengkorak sebagai bagian dari tindakan perawatan yang diberikan.

Uveitis

Merupakan peradangan pada jaringan uvea mata yang seringkali menyebabkan penglihatan buram, mata merah, nyeri, sensitivitas terhadap cahaya, dan floaters. Pada uveitis non-infeksi, bisa membaik selama trimester 2-3 kehamilan, tetapi dapat kambuh setelah persalinan. 

Pengobatan melibatkan steroid (tetes, oral, injeksi) dan obat imunosupresan, meskipun penggunaan obat tersebut tidak disarankan selama kehamilan karena beresiko bagi bayi.

Okular Toksoplasmosis

Merupakan infeksi yang disebabkan oleh toksoplasma dan sering terjadi pada mata ibu hamil di Indonesia. Jika seorang pasien sebelumnya terinfeksi dan telah sembuh, infeksi ini bisa kambuh selama kehamilan karena penurunan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, infeksi ini dapat menyebabkan infeksi kongenital pada janin, sehingga penting untuk menjalani konsultasi rutin dengan dokter mata.

Penyebab Perubahan Penglihatan Selama Kehamilan

Ada beberapa alasan mengapa kehamilan bisa menyebabkan perubahan penglihatan. Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya kadar hormon dalam tubuh saat hamil. Hormon-hormon tersebut dapat menyebabkan pembuluh darah di mata membesar atau melebar. Inilah yang kemudian dapat menyebabkan penglihatan kabur.

Meningkatnya aliran darah juga bisa membuat mata lebih sensitif terhadap cahaya. Kehamilan juga dapat menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan. Cairan berlebih ini bisa menyebabkan mata membengkak, yang juga bisa menyebabkan penglihatan kabur.

cek kesehatan mata ibu hamil

Selain itu, kondisi kesehatan yang dialami oleh ibu hamil dapat meningkatkan risiko terhadap masalah penglihatan. Salah satu contohnya adalah diabetes melitus, yang dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai komplikasi, antara lain:

  • Retinopathy adalah kerusakan pada saraf mata yang sering terjadi, yang ditandai dengan adanya patologi pada pembuluh darah, pembengkakan pada retina, dan perdarahan.
  • Cortical Blindness adalah kondisi kekaburan pada mata tanpa kelainan anatomi yang jelas pada mata. Meskipun sebagian besar kasus dapat membaik, beberapa defek lapangan pandang dapat tetap ada.

Faktor-faktor tersebut kemudian dapat menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis maupun perubahan patologis pada penglihatan ibu hamil. Walaupun sebagain perubahan tersebut dapat kembali normal setelah persalinan, namun ibu hamil juga perlu untuk memeriksakan kondisi matanya.

Periksa Mata Yuk!

Beberapa kondisi perubahan pada mata ibu hamil memerlukan pemantauan dan penanganan rutin oleh dokter mata untuk mencegah dan mengatasi potensi masalah lain pada mata ibu hamil. 

Oleh karena itu, jika Anda mengalami masalah dengan mata Anda, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata terdekat untuk penanganan lebih lanjut. Hal ini penting untuk dilakukan karena dokter akan lebih mengerti potensi bahaya yang akan terjadi pada mata ibu hamil.

Demikianlah beberapa gejala dan kondisi mata ibu hamil yang dipengaruhi oleh hormon kehamilan. Walaupun perubahan pada mata ibu hamil cenderung membaik setelah persalinan, disarankan bagi ibu hamil untuk konsultasi dokter mata guna menjaga kesehatan mata, baik untuk diri sendiri maupun janin.

Sumber : dr. Farah Azizah, Sp.M, M.Ked.Klin

Bagikan:

Berikan Komentar