mata memar
Diposting oleh :

Mata Memar, Apakah Raccoon Eyes yang Perlu Diwaspadai?

Kondisi-kondisi tertentu seperti trauma atau cedera dapat membuat mata memar. Di Barat, ada istilah untuk menggambarkan memar di sekitar mata ini yaitu Raccoon Eyes? Seberapa bahaya mata memar?

Apa yang perlu kita waspadai? Apakah mata memar sama dengan Hifema?

Penyebab Mata Memar

Perubahan warna khas di sekitar mata, yang menyerupai bercak gelap dan biasanya terlihat di wajah seekor rakun, menjadi salah satu pertanda munculnya apa yang disebut Raccoon Eyes, yang notabene adalah mata memar.

Banyak penyebab yang bisa memicu timbulnya Raccoon Eyes. Di antaranya saja hal-hal berikut ini.

Pertama, trauma. Penyebab paling umum adalah trauma atau cedera pada wajah atau kepala. Bisa karena kecelakaan, jatuh, atau mendapat serangan fisik.

Kedua, fraktur tengkorak. Pada kasus trauma kepala yang parah, seperti fraktur tengkorak, darah dapat mengumpul di sekitar mata, dan lantas menyebabkan perubahan warna sekitar mata.

Ketiga, fraktur wajah. Fraktur tulang wajah, khususnya di sekitar mata, dapat menyebabkan memar dan pembengkakan.

Keempat, beberapa kondisi medis. Kondisi seperti fraktur tengkorak basilar, yang melibatkan fraktur di dasar tengkorak, atau jenis kanker tertentu (seperti Neuroblastoma) juga dapat menyebabkan Raccoon Eyes.

Kelima, prosedur bedah. Kadang-kadang, setelah beberapa prosedur bedah yang melibatkan wajah atau kepala, Raccoon Eyes dapat muncul. Ini karena darah mengumpul di jaringan sekitar mata.

Mata memar
Perbedaan mata normal dan mata memar. Sumber gambar : specscart.co.uk.

Gejala dan Tanda Raccoon Eyes

Gejala maupun tanda Raccoon Eyes tentu saja umumnya adalah mata memar gelap. Dalam hal ini, terjadi perubahan warna di sekitar salah satu atau kedua mata, yang – seperti disebutkan di muka – menyerupai tampilan mata rakun.

Selain itu, terjadi pula pembengkakan di sekitar mata. Nyeri adalah gejala lainnya dari Raccoon Eyes.

Pada kasus fraktur wajah atau trauma yang parah, mungkin ada pula pembatasan gerakan mata atau kesulitan membuka dan menutupnya sepenuhnya.

Mungkin juga ada gejala tambahan seperti sakit kepala, pusing, mual, atau tanda-tanda lain yang terkait cedera kepala atau kondisi medis yang mendasari.

Baca juga:

Mata Sering Kelilipan, Ini Penyebabnya

Mata Kering setelah LASIK Terus Mengganggu, sampai Kapan?

Operasi Katarak

Apakah Raccoon Eyes Sama dengan Hifema?

Walau sama-sama dapat disebabkan oleh trauma atau cedera, Raccoon Eyes dan Hifema adalah dua kondisi yang berbeda.

Perlu ditegakan sekali lagi bahwa Raccoon Eyes, yang dalam bahasa medisnya disebut Periorbital Ecchymosis, mengacu pada penampilan memar dan perubahan warna di sekitar mata, menyerupai lingkaran gelap yang sering terlihat pada hewan rakun.

Bagaimana dengan Hifema? menurut dr. Pinky Endriana H, SpM, dokter mata dari Klinik Mata KMU, Hifema yaitu  perdarahan yang mengumpul pada rongga bilik mata depan.

“Jadi, di dalam bola matanya. Tidak keluar atau bercucuran darah, Seperti kalau ada robekan di bagian lain. Ini letaknya di dalam,” jelasnya.

Dikemukakan dr. Pinky, Hifema juga bisa disebabkan oleh trauma atau rudapaksa mata. “Bisa karena suatu benda tumpul, kebentur, ya,” jelasnya.

Baca juga:

Mata Nyeri Berisiko Glaukoma, Pastikan Penyebabnya

Konsumsi Vitamin A untuk Kesehatan Mata, Ini Batas yang Dianjurkan

Katarak

Cara Mengatasi  Mata Memar alias Raccoon Eyes

Bagaimana cara terbaik menangani Raccoon Eyes ini? Hal apa saja yang perlu kita waspadai?

Sebenarnya problem kulit mata memar seperti pada kondisi Raccoon Eyes tidak memerlukan pengobatan sama sekali. Umumnya Raccoon eyes bisa hilang dengan sendirinya, meskipun perlu memakan waktu hingga 2 minggu. Adalah normal jika warnanya berubah dari ungu menjadi hijau atau kuning saat mata memar berangsur sembuh.

Dalam hal pembengkakan, kalian dapat menggunakan kompres es untuk mengurangi pembengkakan.

bercak merah pada mata
Selain Raccoon Eyes, trauma dapat pula menyebabkan Hifema.

Baca juga:

LASIK

Operasi Katarak Gratis

Perlukah Pemeriksaan Lanjutan Ketika Terjadi Mata Memar?

Pemeriksaan lanjutan mungkin diperlukan untuk kondisi mata memar, terutama jika terkait trauma kepala atau cedera. Mata memar menjadi tanda kondisi serius seperti fraktur tengkorak atau cedera otak.

Dengan melakukan konsultasi dokter mata atau pemeriksaan mata, dokter dapat melakukan evaluasi guna memastikan tanda-tanda cedera kepala, gejala neurologis, atau masalah terkait lainnya.

Dalam beberapa kasus, pencitraan seperti sinar-X, CT scan, atau MRI scan dapat digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana cedera kepala atau wajah yang dialami pasien.

Setiap gejala yang mengkhawatirkan tentu saja perlu segera dikonsultasikan dengan tenaga medis untuk analisa dan evaluasi lebih jauh.

Pemeriksaan lanjutan membantu memastikan bahwa cedera atau kondisi mendasar lainnya dapat dikelola dan diobati dengan baik, sehingga mengurangi risiko komplikasi dan diharapkan membantu pemulihan lebih cepat.

Sumber: dr. Pinky Endriana H, SpM

Bagikan:

Berikan Komentar