Badan Kaca mata itu apa
Diposting oleh :

Penyakit Pada Badan Kaca (Vitreus) Serta Pengobatan

 

Mata manusia mempunyai struktur detail yang sangat kompleks sehingga bisa mendukung fungsi utamanya untuk bisa melihat dengan baik. Termasuk juga setiap bagian tersebut jika terganggu, tentu bisa mengganggu fungsi mata keseluruhan. Nah pada artikel ini akan membahas tentang Badan Kaca, yakni cairan dari mata yang dipaparkan oleh dr. Evy I Apidian, SpM, salah satu dokter mata. 

Pengertian Vitreous Badan Kaca 

Badan Kaca (Vitreous) atau juga bisa disebut VItreous Humor adalah cairan yang mengisi rongga di belakang bola mata. Simpelnya, cairan putih seperti bola yang bisa kita amati, diisi oleh bagian bernama vitreus ini.

 

Baca juga:

Operasi katarak

Lensa Mata: Struktur, Fungsi, dan Kelainannya
Endoftalmitis : Gejala, Penyebab, Risiko Serta Pengobatannya


Bagian mata ini terletak di belakang lensa mata (berbeda dengan cairan aqueous humor yang adanya di depan lensa mata) dan menyentuh di bagian retina belakang. Vitreous adalah zat seperti jelly atau gel yang mengisi bagian dalam bagian belakang anatomi mata. 

 

Isi dari bola mata ini sebenarnya cairan tidak berwarna alias transparan. Volumenya sendiri adalah sekitar dua pertiga dari berat bola mata. Lantas dari mana isi bola mata ini? Badan Kaca berasal dari beberapa sel selaput jala mata. 

 

Adai beberapa fungsi utama dari vitreus. Salah satunya yakni badan kaca bisa menahan mata.Meski berbahan dasar air, Badan Kaca berfungsi penting dalam menahan mata termasuk seluruh detail bagian yang menempel dalam satu serangkaian bola mata. Vitreus sanggup untuk mempertahankan penempelan yang kuat selama seumur hidup ke lapisan sekitar bola mata.

 

Selain menahan, Vitreus juga berfungsi dalam mengisi mata sehingga bisa memberikan bentuk tegas pada bola mata yakni bulat. Bagian ini juga berjasa dalam membatasi getaran pada saat ada pukulan. Badan Kaca dengan bentuknya yang bulat kokoh, bertugas juga memastikan bahwa lapisan Retina tetapi terhubung dengan bagian belakang mata.

 

Baca juga : 

10 Struktur Mata, Apa Saja Fungsinya?

 

Bagaimana bisa Badan Kaca yang berisi cairan itu menahan mata? Uniknya, mayoritas volume vitreus (99%) adalah air namun punya kekentalan sekitar 2 hingga 4 kali dari air murni. Sedangkan 1%-nya berupa komponen yakni kolagen dan asam hialuronat-lah yang memberi bentuk serta konsistensi yang mirip gel sehingga bisa mengikat banyak air.

 

Juga karena isinya yang transparan, Vitreus bola mata bisa membiaskan cahaya yang masuk ke bola mata sehingga bisa diteruskan menuju retina. 

 

Seiring waktu karena usia atau degenerasi usia dan penurunan kualitas sel-sel dalam tubuh, Badan Kaca bisa menjadi lebih encer dan bisa terlepas dari bagian belakang mata.

Penyakit Pada Badan Kaca 

Beberapa kondisi bisa menyebabkan kelainan pada Vitreus ini. Beberapa di antaranya adalah seperti masalah pada struktur badan kaca atau perubahan kimia, kerusakan, dan infeksi. Entah itu karena kondisi yang meliputi, maupun spontan.

Badan kaca yang berubah warna

Adapun yang menjadi tanda bahwa Badan Kaca bermasalah yakni sebagai berikut : 

Perubahan Warna Badan Kaca

Pada umumnya, badan kaca (Vitreus) ini harusnya memiliki warna transparan. Jika warna dari Badan Kaca seseorang berubah dari kondisi normal tersebut, maka dimungkinkan ada kondisi penyakit yang dialami oleh seseorang tersebut.

Pendarahan

Dalam kondisi yang bermasalah seperti adanya pendarahan, maka vitreus ini akan timbul seperti bercak darah. Hal ini dikarenakan adanya pembuluh darah yang pecah dan mewarnai cairan bola mata yang transparan.

 

Baca juga :
Katarak
LASIK

 

Kondisi pendarahan yang terjadi pada Badan Kaca ditandai dengan gejala yang bisa dirasakan seperti penglihatan menjadi kabur secara mendadak dan tanpa rasa nyeri (umumnya) maupun dengan rasa nyeri. Selain itu, penglihatan juga bisa hilang tiba-tiba pada satu mata, lalu ada gejala seperti berikut : 

  • Penglihatan seperti ada benda-benda melayang
  • Penglihatan terhalang kabut
  • Pandangan seperti terhalang oleh jaring laba-laba

 

Adapun jenis gangguannya, akan sangat bergantung pada lokasi dan volume pendarahan. 

 

Salah satu penyebab umum dari kondisi keluhan demikian yakni disebabkan komplikasi dari diabetes seperti Retinopati diabetik Poliferatif. Kondisi ini menyebabkan retina mengalami kerusakan parah dan pembuluh darah sekitarnya menjadi tersumbat. Meski respon tubuh alamiah membentuk pembuluh darah baru untuk perbaikan, tapi sifatnya sangat rapuh dan mudah pecah

 

Bisa juga dipicu oleh kelainan retina dan makula lainnya, cedera pada bola mata, pecahnya Aneurisma, serta Degenerasi Makula. Memang tidak langsung menyerang bola mata, tetapi gejalanya sangat berefek pada struktur badan kaca Badan Kaca yang juga ikut terganggu.

 

Baca juga : 

4 Penyakit Mata Pada Penderita Diabetes
Ciri-Ciri Penderita Diabetes Alami Retinopati Diabetik
Waspada Retinopati Hipertensi! Ketahui 4 Stadiumnya

Pengobatan pada Keluhan di Badan Kaca

 

Untuk perawatan dan pengobatan keluhan pada Badan Kaca ini, bisa bervariasi disesuaikan dengan akar penyebab gejala kelainan dan keluhan di area badan kaca. Selain itu, pengobatan juga akan diarahkan agar vitreus atau badan kaca bisa kembali bening tanpa perdarahan. 

 

Baca juga :
Retinopati Prematuritas (ROP): Mengenal Gejala, Penyebab, Stadium dan Pengobatannya
RETINOPATI SEROSA, Ketahui 4 Cara Pecegahannya
Fungsi Beserta 5 Penyakit pada Retina

 

Bisa mulai dari pembedahan, terapi medis, maupun terapi laser. Berikut lengkapnya : 

  1. Vitrektomi, yakni mengeluarkan cairan mata.
  2. Pembedahan yang berkaitan, jika ada kondisi pembuluh darah baru di bagian depan mata.
  3. Fotokoagulasi laser, yakni terapi untuk menghentikan pendarahan pembuluh darah dengan menutup pembuluh darah yang pecah.
  4. Terapi obat, yakni dengan cara kerja mengurangi pertumbuhan pembuluh darah baru pada mata yang rentan dan mudah pecah. 

 

Segerakan konsultasi dokter mata untuk periksa dan menjalani pengobatan bila mengalami kelainan pada Badan Kaca seperti penjelasan di atas. Mata merah, buram tanpa ada nyeri, maupun gejala-gejala penglihatan tidak normal lainnya, bisa segera dibawa ke ahlinya agar tidak self-diagnose.

 

Jangan sampai, gejala yang dirasakan diabaikan dan dianggap biasa saja padahal bisa membahayakan penglihatan. Apabila sudah mengalami faktor resiko seperti Diabetes maupun Hipertensi, bisa menjalani kontrol kadar gula darah dan tekanan darah secara rutin agar tidak menjalar menjadi kerusakan ke bagian mata. 

 

Terakhir, tapi tidak kalah penting, baik mata normal maupun sudah ada indikasi tidak nyaman dan seperti normalnya, lakukan periksa ke dokter mata rutin ya. Setidaknya 1 kali dalam setahun, mata bisa diketahui kondisinya serta diberi saran jika ada yang perlu diperbaiki dan diobati jika ada gejala tertentu.

 

Tonton juga video edukasi kesehatan mata berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=qgaAf_n1UuE

 

Bagikan:

Berikan Komentar